Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Aksi Ditunda! Mahasiswa Meminta Pimpinan BAZNAS Provinsi Kepri Mundur Dari Jabatannya

Liputanesia
2 Nov 2022, 21:10 WIB Last Updated 2022-11-02T14:17:09Z
Tanjungpinang - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Komisariat PMII STAIN SAR dan Pengurus Cabang HMI MPO maupun mahasiswa Kepri berencana akan mengelar aksi di Kantor BAZNAS Provinsi Kepri.

Titik aksi ini rencananya akan dilakukan di Kantor BAZNAS Kepri yang berlokasi dilingkungan tempat Ibadah Masjid Nur Ilahi Dompak.

Namun setelah berdiskusi panjang bersama Komisariat PMII STAIN SAR dan Pengurus Cabang HMI MPO dan sejumlah Mahasiswa.

Hal ini tentunya berbeturan dengan peraturan tentang menyampaikan pendapat di muka umum karena lokasi tersebut merupakan tempat ibadah, maka sahabat-sahabat mahasiswa memutuskan aksi di tunda.

Syahril Koordinator Aksi mengungkapkan," Aksi ini bukan dibatalkan, namun ditunda. Sembari kita melakukan advokasi secara masif kepada seluruh mahasiswa untuk sama-sama mengawal persoalan dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) yang dikelola oleh BAZNAS Provinsi Kepri," ujar (Korlap) Aksi

Aksi ini dipicu atas ketidak puasan kinerja dan transparansi pimpinan BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau.

Mahasiswa menilai," banyaknya anggaran ZIS yang kurang tepat dalam penyaluran dilapangan, karena yang disalurkan hanya terlihat seperti formalitas saja, akan tetapi lupa dengan tujuan awal orang berzakat Infaq, Zakat dan Bersedekah," ucap Komisariat PMII STAIN SAR menambahkan penyampaiannya.

Dengan adanya dugaan serta isu yang beredar di kawan-kawan mahasiswa maupun dimasyarakat, Jefrianto Ketua HMI MPO juga menyambungkan ketegasannya dalam rilis pesan WhatsApp yang disampaikan kepada Awak Media ini pada Rabu (2/10/2022) siang.

"Tidak boleh ada seribu rupiahpun Zakat, Infaq dan Sedekah yang dititipkan ke BAZNAS mengalir kepada yang tidak behak Menerimanya," tegas Jefri (Sapaan-Red).

Menurut Jefri, pimpinan BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau di anggap lebih mementingkan pribadi ketimbang kepentingan kemaslahatan umat. Bahkan pimpinan juga dinilai kurang dalam mempertimbangkan apa yang menjadi prioritas BAZNAS Kepri.

Maka untuk itu, tuntutan penundaan aksi ini kami sebutkan berikut;

1. Mempertanyakan regulasi pengunaan serta pendayagunaan dana Zakat oleh pihak BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau.

2. Mendesak uang penyaluran Kepri cerdas di salurkan secepatnya.

3. Meminta pimpinan BAZNAS agar transparansi dalam pemprogeaman, penghimpuan dan pendistribusian Zakat, Infaq Sedekah (ZIS).

4. Apa landasan/dasar dari pihak BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau menahan dana Zakat.

5. Mahasiswa meminta pimpinan BAZNAS untuk mundur dari jabatannya.

Diakhir penyampaiannya, Ketua Komisariat PMII STAIN SAR Syahril menekankan," kita juga akan Surati BAZNAS RI dan seluruh Stakeholder terkait untuk dapat mengevaluasi kinerja BAZNAS Kepri sebagai komitmen kita bersama untuk mengawal persoalan hingga akhir," pungkasnya. (T.4z)

Iklan