Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Warga Kesal Bau Sampah Menyengat Jalan Kampung Melayu, Eko Desi: Itu Sifatnya Hanya Sementara

Liputanesia
17 Jan 2022, 21:34 WIB Last Updated 2022-10-03T16:08:12Z

Liputanesia.co.id, Anambas – Tempat Pembuang Sampah (TPS) yang berada didepan Pemakaman Umum Kampung Melayu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas terus menjadi perhatian banyak warga karena sering mengeluarkan bau menyengat tak sedap, Senin (17/1/2022).

Bahkan perhatian tersebut sudah sempat viral diberitakan, namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari pemkab kepulauan anambas, kenapa tempat sampah itu belum di pindahkan.

“Ar (35) tahun salah seorang Warga Siantan menceritakan dan berharap kepada wartawan sebagai perpanjangan lidah masyarakat dapat menanyakan nya kembali kepada pihak dinas perhubungan dan lingkungan Hidup (Dishub – LH). agar segera dicarikan solusi tempat pembuangan sampah di tempat lain nya”

Menurut nya,” Warga yang sedang melintasi di jalan kampung melayu ini, sering tercium bau menyengat yang tak sedap. apalagi TPS ini tepat berada di depan Pemakaman Umum masyarakat,” Terang Ar (35) dengan nada kesal kepada Awak Media ini saat sedang melakukan pengambilan foto di lokasi TPS.

Ia juga menuturkan, seperti nya tempat sampah ini kurang layak dan kurang nyaman bagi masyarakat jika ada warga yang meninggal dunia sedang membacakan do’a tercium bau menyengat yang tak sedap,” Pungkas nya menjelaskan.

Sebelum nya Awak Media ini pada (4/1/2022) beberapa waktu yang lalu telah melakukan wawancara kepada pihak Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub – LH) Anambas, untuk menemui langsung Kadis Perhubungan dan Lingkungan Hidup diruang kerjanya.

Eko Desi menjelaskan bahwa,” Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada didepan Pemakaman itu, sifat nya hanya sementara.”

Selain itu, sampah-sampah yang dikumpulkan dari tarempa dengan Tosa dan pickup. lory juga turut membantu memungut sampah untuk di angkut dan dibawa ke TPS.”

Lalu dengan armada yang terbatas, Sampah-sampah itu diturunkan kembali ke TPS. kemudian langsung dimuat dan di bawa ke depo tempat pembuangan sampah yang berada di persimpangan tiga menuju jalan desa air bini, Disanalah sampah itu di buang dengan jarak satu kilo dari persimpangan tiga temburun,” Ungkap Eko Desi.

Karena untuk langsung sampah itu dibawa ke depo dengan jarak yang jauh, kita belum memeliki armada yang cukup, bahkan saat ini kita hanya memiliki Tosa, pickup dan satu unit lory pengangkut sampah.”

Itulah kenapa TPS didepan pemakaman umum digunakan sebagai tempat transit sampah sementara,” Terang Eko Desi.

Bahkan dishub Anambas sudah beberapa kali merencanakan akan membangun TPA dan meminta tambahan armada dalam pembahasan APBD Kabupaten Kepulauan Anambas. Namun anggaran yang kami ajukan belum dapat terealisasi di karenakan situasi pandemi covid-19 yang belum dapat dianggarkan. Sehingga, pembangunan TPA yang direncanakan itu di alihkan ke dinas PUPR, baru kemudian pemanfaatan nya diserahkan kedishub.”

Untuk sementara pihak Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub-LH) sendiri, hanya bisa melakukan pemagaran di sekeliling TPS dengan seng, agar sampah tertutupi dan tidak terlihat oleh warga. dan kami juga menanami tanaman diseputaran makam agar tampak terlihat indah” Ungkap Eko Desi sambil menutup penjelasan nya kepada Awak Media Ini.

Iklan