Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Bayi Kembar Tiga Termasuk Kehamilan Berisiko Tinggi

Hengki Syahjaya
1 Okt 2024, 16:21 WIB Last Updated 2024-10-01T12:43:09Z
Foto ilustrasi bayi triplet atau bayi kembar tiga, Selasa (01/10/2024), Liputanesia.co.id/dok.Net.

Kota Langsa - Bayi kembar tiga (Triplet) sebuah kehamilan yang memiliki risiko tinggi pada ibu hamil, karena kondisi ini bisa meningkatkan komplikasi, terutama bayi lahir prematur.

Hal itu disampaikan oleh dr. Masyitah Hamidah, Sp.OG sebagai dokter kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Selasa (01/10/2024).

“Ibu hamil disarankan rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya, tidak hanya utk mengetahui perkembangan kehamilan tetapi juga mempersiapkan persalinan, masa nifas termasuk persiapan pemberian ASI, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar,” harapnya.

dr. Masyitah Hamidah mengatakan, pada pemeriksaan kehamilan triplet ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kunjungan kontrol hamil lebih ketat dibandingkan dengan kehamilan tunggal (karena pada ibu hamil dengan triplet lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi (preeklampsia), anemia, dan diabetes dalam kehamilan.

2. Pemeriksaan Komplikasi Janin, seperti pertumbuhan janin yang tidak seimbang, sehingga pemantauan harus mencakup deteksi dini pertumbuhan janin.

3. risiko kelahiran prematur juga sangat tinggi sehingga terkhusus pada ibu hamil yang bekerja untuk dapat mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan saat usia kehamilan semakin bertambah.

4. Nutrisi yang Adekuat, yaitu asupan nutrisi, terutama zat besi, asam folat, dan kalsium, perlu ditingkatkan.

5. Perencanaan Persalinan, sebagian besar kehamilan triplet akan direkomendasikan untuk persalinan melalui operasi caesar, karena risiko komplikasi persalinan pervaginam tinggi.

6. Kehilangan Darah yang Lebih Banyak: Pada persalinan, ibu berisiko mengalami perdarahan lebih banyak, baik karena operasi caesar maupun persalinan spontan.

7. Risiko plasenta menutupi jalan lahir atau terlepas sebelum waktunya.

Dengan memahami resiko-resiko tersebut, pada kehamilan triplet dibutuhkan pemantauan yang lebih intensif dan ketat, semua langkah kontrol hamil (antenatal care/ANC) harus dilakukan secara komprehensif dengan kolaborasi antara dokter kandungan, ahli gizi, dan spesialis lain yang diperlukan, untuk mengelola risiko serta menjaga kesehatan ibu dan janin, papar Hamidah sapaan akrab dokter spesialis kandungan itu.

Di RSUD Langsa, Insyaa Allah bagi kami sangat nyaman untuk menangani kasus-kasus kehamilan dengan resiko tinggi seperti ini,  karena tim dan sarpras yang mendukung, salah satunya NICU yang memadai untuk perawatan bayi-bayi beresiko.

Tidak hanya itu, dukungan program IMD (Inisiasi Menyusu Dini) juga berjalan di RSUD Langsa baik pada persalinan spontan maupun Sectio Caesaria (SC). Dimana IMD ini banyak memberi manfaat pada ibu dan bayi.

"Juga dukungan konselor menyusui yang aktif di RSUD Langsa. Banyak ibu2 bersalin yang sudah terbantu untuk sukses menyusui. Hal ini juga sebagai menjalankan amanat WHO tentang ASI, diantaranya ASI eksklusif dan melanjutkan menyusui hingga 2 tahun," terang Hamidah.

Iklan