Presiden Mahasiswa IAIN Langsa Khairul Suja’i, saat orasi di depan Biro Rektorat, Jum'at (11/10/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Kota Langsa - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa kerap berada di luar kampus sehingga aspirasi para mahasiswa tersendat, karena tidak pernah ketemu untuk audiensi.
Setelah aksi demo oleh aliansi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) pada Rabu 9 oktober kemarin, para mahasiswa kembali menggelegar aksinya di depan halaman rektorat dengan melibatkan massa seluruh Fakultas IAIN Langsa, Jum’at (11/10/2024).
Partisipan menuntut Kehadiran Rektor yang sering di luar lingkungan kampus hingga hasil audiensi yang telah didiskusikan tidak kelar menemukan jawabannya.
Presiden Mahasiswa Khairul Suja’i membawa aspirasi mahasiswa untuk menuntut hasil audiensi yang telah dilakukan sebelumnya ke pihak rektorat.
Masing-masing Fakultas membawa permasalahannya yang tak kunjung menerima jawaban dari rektorat karena banyaknya ketidak hadiran rektor ditempat.
“Saya selalu menunggu jawaban dari hasil audiensi, begitu juga dengan teman-teman di fakultas yang mendesak saya untuk segera mendapatkan jawaban dari permasalahan yang mereka audiensikan. Namun keadaan Rektor yang sering berada diluar memberi jarak kami untuk berkomunikasi dengan baik secara langsung,” kata Sujai pada Liputanesia.co.id.
Demo ini koordinator oleh Muhammad Al Fatih mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). Titik awal demo berkumpul di Sekretariat Dewan Eksekutif Mahasiswa Insitut (DEMA I) pada pukul 09.00 WIB.
Disusul oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), lalu Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), kemudian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) hingga selesai pada pukul 11.30 WIB, jelas Suja’i secara detail.
“Pada demo kali ini masih tetap diterima oleh Wakil Rektor (Warek) III yang didampingi para Dekan dari setiap Fakultas,” terangnya.
Meskipun begitu, kehadiran Rektor lah yang tetap ingin dituntut oleh mahasiswa, melihat salah satu poin tuntutan ialah banyaknya ketidakhadiran rektor untuk membersamai mahasiswa sehingga tersendat dalam menjawab keresahan mereka terhadap aktivitas perkuliahan terutama perilah hasil audiensi yang belum terjawab hingga saat ini.
“Saya juga sudah konfirmasi dengan rektor melalui via WhatsApp kapan kehadiran beliau yang bisa saya datangi, waktu itu saya mendapat jawaban awal oktober, namun saat saya konfirmasi kembali di awal oktober rektor juga tidak bisa baik alasan rapat, dinas luar dan perihal lainnya.” tambah Suja’i.
Terakhir komunikasi saya dengan Rektor dari via WhatsApp, tentang kapan waktunya bisa di luangkan untuk kami, tapi pesannya sampai sekarang tidak ada jawaban kepastian, ucapnya kesal.
Menurut Suja’i, Mahasiswa tidak akan bertindak lebih lanjut jika pihak rektor juga menindak lanjuti permasalahan mahasiswa dengan serius.
Padahal mahasiswa sudah melakukan audiensi sesuai dengan prosedurnya namun tidak juga mendapat jawaban dengan alasan rektor sedang tidak di tempat.
“Banyaknya ketidakhadiran rektor ditempat sangat disayangkan. Padahal, saya berharap jika saya bisa menjadi penghubung yang baik antara Rektor dan mahasiswa, tapi beliau lebih banyak di luarnya bagaimana saya berkomunikasi secara langsung untuk mendapat hasil yang serius!,” pungkas Suja'i.