Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2024)/Liputanesia.co.id/Dok. Ist. |
Jakarta – Dalam pidato perdananya setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, pada Minggu (20/10/2024), Prabowo Subianto langsung menegaskan dua agenda besar pemerintahannya: pemberantasan korupsi dan pencapaian swasembada pangan serta energi.
Di hadapan ratusan anggota MPR dan para tamu undangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa korupsi masih menjadi ancaman serius bagi masa depan Indonesia.
“Kita harus berani mengakui, masih ada kebocoran dan penyelewengan yang membahayakan negara ini. Korupsi mengancam masa depan bangsa kita, anak-anak, dan cucu-cucu kita,” ujar Prabowo dengan tegas.
Prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 ini berjalan khidmat dan lancar. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, membuka sidang paripurna dengan agenda tunggal pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Acara tersebut dihadiri oleh 709 dari 731 anggota MPR dan dinyatakan kuorum sesuai tata tertib. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, membacakan keputusan yang menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai pasangan terpilih berdasarkan hasil pemilihan presiden 2024.
Setelah pengucapan sumpah jabatan, Prabowo melanjutkan pidatonya dengan menggarisbawahi pentingnya reformasi sistem untuk memerangi korupsi.
“Pejabat publik harus memimpin dengan contoh, dari atas hingga ke bawah, semua harus bersih. Kita perlu membenahi sistem agar tidak ada lagi ruang untuk korupsi,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo memprioritaskan ketahanan pangan sebagai agenda utama pemerintahannya. Dia menilai, ketergantungan pada impor pangan adalah risiko besar bagi negara, terutama dalam situasi krisis global. Prabowo menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu lima tahun dan bahkan berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.
“Kita harus mampu memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri. Tidak boleh ada ketergantungan pada negara lain. Dalam kondisi darurat, negara-negara mungkin tidak akan menjual hasil pangan mereka, dan kita harus siap,” jelasnya.
Prabowo juga berbicara tentang swasembada energi, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan yang harus dimaksimalkan. Ia berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti kelapa sawit, singkong, dan energi terbarukan lainnya.
“Indonesia bisa mandiri secara energi jika kita serius mengembangkan potensi yang ada, termasuk energi terbarukan dan geotermal,” tambahnya.
Selain itu, Prabowo memastikan subsidi yang diberikan kepada masyarakat akan tepat sasaran. “Dengan teknologi digital, kita bisa memastikan subsidi langsung sampai kepada keluarga yang membutuhkan, tanpa kebocoran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pertanian dan energi. Ia menyebutkan bahwa akses jalan, irigasi, dan fasilitas distribusi harus diperbaiki agar produk-produk dalam negeri bisa lebih kompetitif di pasar global.
“Kita tidak bisa bicara swasembada pangan dan energi tanpa infrastruktur yang memadai. Tugas kita adalah memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia bisa terhubung dengan baik, sehingga produk kita tidak kalah bersaing,” tegasnya.
Dalam pidato yang berlangsung sekitar 45 menit itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi untuk mendukung agenda-agenda besar pemerintah. Ia berharap generasi muda Indonesia bisa mengambil peran dalam inovasi teknologi pangan dan energi, serta menciptakan solusi yang relevan bagi tantangan global.
“Kita punya banyak anak muda cerdas dan inovatif. Kita harus memberi mereka ruang untuk berkembang dan berkontribusi. Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam revolusi teknologi global,” katanya.
Selain itu, Prabowo menjanjikan perbaikan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Ia berjanji bahwa segala bentuk penyalahgunaan wewenang akan ditindak tegas, tidak peduli siapa yang terlibat. Baginya, transparansi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Tidak ada tempat untuk korupsi dan penyelewengan. Setiap rupiah harus digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya dengan lantang.
Menyambut tantangan global, Prabowo juga menegaskan pentingnya memperkuat diplomasi ekonomi. Ia menggarisbawahi bahwa Indonesia harus mampu membangun hubungan internasional yang saling menguntungkan, terutama dalam sektor perdagangan dan investasi.
“Kita akan mencari mitra-mitra strategis yang dapat mendukung pembangunan Indonesia, baik dari segi teknologi maupun sumber daya,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, Prabowo menyatakan bahwa reformasi sistem pendidikan menjadi salah satu prioritasnya. Menurutnya, pendidikan harus berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang siap bersaing di era global.
Ia juga berjanji untuk meningkatkan anggaran pendidikan dan memberikan perhatian khusus pada pendidikan di daerah tertinggal.
“Kita harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” kata Prabowo.
Sebagai penutup, Prabowo meminta dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu, bekerja keras, dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan mandiri.
“Ini bukan hanya tugas saya atau pemerintah. Ini tugas kita semua sebagai bangsa. Mari kita bekerja bersama-sama demi masa depan Indonesia yang lebih cerah,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, Prabowo Subianto memulai masa kepemimpinannya dengan tekad untuk membawa perubahan besar. Fokusnya pada pemberantasan korupsi dan swasembada pangan serta energi mencerminkan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian bangsa di tengah tantangan global.
Di hadapan ratusan anggota MPR dan para tamu undangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa korupsi masih menjadi ancaman serius bagi masa depan Indonesia.
“Kita harus berani mengakui, masih ada kebocoran dan penyelewengan yang membahayakan negara ini. Korupsi mengancam masa depan bangsa kita, anak-anak, dan cucu-cucu kita,” ujar Prabowo dengan tegas.
Prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 ini berjalan khidmat dan lancar. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, membuka sidang paripurna dengan agenda tunggal pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Acara tersebut dihadiri oleh 709 dari 731 anggota MPR dan dinyatakan kuorum sesuai tata tertib. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, membacakan keputusan yang menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai pasangan terpilih berdasarkan hasil pemilihan presiden 2024.
Setelah pengucapan sumpah jabatan, Prabowo melanjutkan pidatonya dengan menggarisbawahi pentingnya reformasi sistem untuk memerangi korupsi.
“Pejabat publik harus memimpin dengan contoh, dari atas hingga ke bawah, semua harus bersih. Kita perlu membenahi sistem agar tidak ada lagi ruang untuk korupsi,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo memprioritaskan ketahanan pangan sebagai agenda utama pemerintahannya. Dia menilai, ketergantungan pada impor pangan adalah risiko besar bagi negara, terutama dalam situasi krisis global. Prabowo menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu lima tahun dan bahkan berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.
“Kita harus mampu memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri. Tidak boleh ada ketergantungan pada negara lain. Dalam kondisi darurat, negara-negara mungkin tidak akan menjual hasil pangan mereka, dan kita harus siap,” jelasnya.
Prabowo juga berbicara tentang swasembada energi, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan yang harus dimaksimalkan. Ia berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti kelapa sawit, singkong, dan energi terbarukan lainnya.
“Indonesia bisa mandiri secara energi jika kita serius mengembangkan potensi yang ada, termasuk energi terbarukan dan geotermal,” tambahnya.
Selain itu, Prabowo memastikan subsidi yang diberikan kepada masyarakat akan tepat sasaran. “Dengan teknologi digital, kita bisa memastikan subsidi langsung sampai kepada keluarga yang membutuhkan, tanpa kebocoran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pertanian dan energi. Ia menyebutkan bahwa akses jalan, irigasi, dan fasilitas distribusi harus diperbaiki agar produk-produk dalam negeri bisa lebih kompetitif di pasar global.
“Kita tidak bisa bicara swasembada pangan dan energi tanpa infrastruktur yang memadai. Tugas kita adalah memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia bisa terhubung dengan baik, sehingga produk kita tidak kalah bersaing,” tegasnya.
Dalam pidato yang berlangsung sekitar 45 menit itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi untuk mendukung agenda-agenda besar pemerintah. Ia berharap generasi muda Indonesia bisa mengambil peran dalam inovasi teknologi pangan dan energi, serta menciptakan solusi yang relevan bagi tantangan global.
“Kita punya banyak anak muda cerdas dan inovatif. Kita harus memberi mereka ruang untuk berkembang dan berkontribusi. Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam revolusi teknologi global,” katanya.
Selain itu, Prabowo menjanjikan perbaikan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Ia berjanji bahwa segala bentuk penyalahgunaan wewenang akan ditindak tegas, tidak peduli siapa yang terlibat. Baginya, transparansi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Tidak ada tempat untuk korupsi dan penyelewengan. Setiap rupiah harus digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya dengan lantang.
Menyambut tantangan global, Prabowo juga menegaskan pentingnya memperkuat diplomasi ekonomi. Ia menggarisbawahi bahwa Indonesia harus mampu membangun hubungan internasional yang saling menguntungkan, terutama dalam sektor perdagangan dan investasi.
“Kita akan mencari mitra-mitra strategis yang dapat mendukung pembangunan Indonesia, baik dari segi teknologi maupun sumber daya,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, Prabowo menyatakan bahwa reformasi sistem pendidikan menjadi salah satu prioritasnya. Menurutnya, pendidikan harus berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang siap bersaing di era global.
Ia juga berjanji untuk meningkatkan anggaran pendidikan dan memberikan perhatian khusus pada pendidikan di daerah tertinggal.
“Kita harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” kata Prabowo.
Sebagai penutup, Prabowo meminta dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu, bekerja keras, dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan mandiri.
“Ini bukan hanya tugas saya atau pemerintah. Ini tugas kita semua sebagai bangsa. Mari kita bekerja bersama-sama demi masa depan Indonesia yang lebih cerah,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, Prabowo Subianto memulai masa kepemimpinannya dengan tekad untuk membawa perubahan besar. Fokusnya pada pemberantasan korupsi dan swasembada pangan serta energi mencerminkan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian bangsa di tengah tantangan global.