Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Jokowi Memimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila: Momen di Akhir Masa Kepemimpinannya

Abdul Mutakim
1 Okt 2024, 15:52 WIB Last Updated 2024-10-01T08:52:54Z
Presiden Joko Widodo saat memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur/Liputanesia.co.id/Dok. Ist.

Jakarta - Presiden Joko Widodo memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Upacara yang dihadiri berbagai pejabat tinggi negara ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Acara ini merupakan peringatan terakhir yang dipimpin oleh Jokowi sebagai Presiden, menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Upacara ini tidak hanya menjadi ajang mengenang perjuangan para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.

"Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa nilai-nilai kebangsaan bukan hanya warisan, tapi amanah yang harus terus dijaga," tulis Presiden Jokowi dalam akun media sosialnya.

Dalam pantauan wartawan Liputanesia.co.id melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Kombes Pol. I Ketut Gede Adi Wibawa bertugas sebagai Komandan Upacara. Naskah Pembukaan UUD 1945 dibacakan oleh Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, sementara teks Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila dibacakan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, menegaskan pentingnya mempertahankan Pancasila dari berbagai ancaman yang berpotensi merongrong eksistensinya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga hadir dalam upacara bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto serta Jajaran pejabat lainnya.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk mengenang jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur.

Setelah itu, penghormatan kebesaran diberikan kepada inspektur upacara sebelum rombongan terbatas melakukan peninjauan ke Monumen Pancasila Sakti dan area Lubang Buaya, tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu keganasan peristiwa G30S/PKI.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna yang sangat dalam, terutama di tengah tantangan global dan perubahan sosial yang terus terjadi.

Dalam pesan yang disampaikan di akun X miliknya, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Pancasila bukan hanya simbol, tetapi juga pedoman hidup.

“Di tengah tantangan zaman, mari kita renungkan sejauh mana kita telah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tulisnya.

Peringatan ini tidak hanya mengajarkan tentang sejarah, tetapi juga menjadi ajakan untuk merenungkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah ancaman ideologi lain yang berpotensi menggerus semangat kebangsaan.

Nilai-nilai Pancasila, yang digali oleh Bung Karno dari kehidupan masyarakat Indonesia, tetap relevan sebagai perekat bangsa yang majemuk.

Bagi generasi muda, peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah momen untuk belajar dari sejarah dan memahami betapa pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang menjaga kedaulatan bangsa.

Peringatan ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap nilai-nilai Pancasila yang terus harus diamalkan, tidak hanya dalam tataran konsep, tetapi dalam tindakan nyata.

Pancasila sebagai pedoman hidup harus terus diperkuat, tidak hanya oleh para pemimpin negara, tetapi oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa depan.

Iklan