Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Kemenkopukm Ajak Pengusaha Sarung Goyor dan Petani Nanas di Pemalang Tingkatkan Mutu serta Perluasan Pasar Global

Redaksi
23 Agu 2024, 19:50 WIB Last Updated 2024-09-05T15:58:06Z

 

KemenkopUKM Ajak Pengusaha Tenun Goyor dan Petani Nanas melalui Forum Group Diskusi Pengembangan Rantai Pasok UKM, Jumat (23/8/2024)/Liputanesia/Foto: Slamet


Pemalang - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Republik Indonesia mengajak pengusaha Sarung Goyor dan Petani Nanas di Pemalang, Jawa Tengah, untuk tingkatkan mutu serta perluasan akses pasar global. Ajakan ini lantaran tak terkoneksinya para pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) dengan jaringan khususnya di komoditas bahan baku.


Hal itu diungkapkan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Pengembangan kawasan dan Rantai Pasok UKM, Dr. Ali, usai mengisi acara Forum Group Diskusi (FGD) pengembangan pasok UKM di salah satu hotel di Pemalang, Jumat (23/8/2024).


"Kita melihat ada industri yang dikembangkan rakyat kita (Indonesia)  yang masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan karena industri ini sangat prospektif. Industri ini bukan hanya menghasilkan barang umum tetapi ada seni, ada kreatifitas. Kalau produk sudah dibalut dengan kreatifitas pastinya umur pasarnya akan panjang tergantung kejelian kita untuk bisa membaca pasar," ungkap Ali.


"Sementara ini Goyor kan lebih ke kain sarung, sebenarnya banyak sekali penggunaanya. Ini nanti kita coba kembangkan itu," tambahnya.


Ali mengatakan, salah satu bahan baku tenun adalah benang, namun 99,9 persen komoditas yang terbuat dari kapas itu masih impor. Oleh sebab itu, kata dia, di Pemalang ada bahan baku untuk benang yakni Nanas.


"Nanas ini permintaan di internasional besar sekali untuk diolah menjadi benang. Nanas yang kami maksudkan daunnya yang sementara ini disebut sebagai limbah," kata Ali.


Menurut Pria berkelahiran Pemalang itu, Daun Nanas bisa diolah menjadi benang sehingga bisa dijadikan tenun untuk kain Goyor.


"Mungkin daun nanas tidak sendirian, nanti bisa campur dengan rayon dari kayu, mungkin juga dengan kapas sampai mendapatkan struktur benang yang bisa dipakai untuk tenun," ujarnya.


Lebih luas, Ali menjelaskan bahwa ada produsen yang sudah berhasil membuat benang dari daun nanas yakni di wilayah Wonosobo, Jawa Tengah. Oleh karena itu, dia berharap ada kerjasama antara penenun Goyor dan Petani Nanas sehingga komunitas bahan baku semuanya dari lokal.


"Sehingga kalau ini bisa bahan bakunya dari lokal tak perlu kita impor. Kita akan potong mata rantai impor itu supaya manfaatkan komoditas lokal sehingga akan menghemat, efisiensi, dan bisa membuka lapangan kerja," jelasnya.


Pemerintah daerah (Pemda) lebih pro aktif dalam pendampingan nantinya, harap Ali, karena pihaknya tidak bisa mendampingi selamanya lantaran cakupannya senusantara.


“Saya harap dengan forum ini bisa ditindaklanjuti ketahap berikutnya dan bukan hanya acara seremonial semata,” harapnya.


Dengan adanya pendampingan berkelanjutan itu, Ali lebih berharap dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pemalang yang masih sangat rendah.


Sementara, Kepala Diskoperindag dan UMKM Kabupaten Pemalang, Fera Djokosusanto, mengapresiasi setinggi tingginya apa yang dilakukan dari KemenkopUKM terhadap daerah Pemalang.


"Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat kepada kita semua sehingga bisa mensejahterakan warga masyarakat Pemalang," harap Fera.

Iklan