Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Konferensi APAP 2024 Bahas Pertanian Digital untuk Ketahanan Pangan

Liputanesia
27 April 2024, 10:05 WIB Last Updated 2024-04-27T03:05:17Z
Konferensi APAP 2024 di Perbanas Institute, Jumat (26/4/2024)/Dok.Ist.

Jakarta – Konferensi APAP 2024 (Asia Pacific Agricultural Policy) kali ini mengambil tema “Fostering Climate Resilient Agrifood System and Digital Agriculture Toward Inclusive Rural Transformation and Sustainable Development,” dilaksanakan di Perbanas Institute, Jumat (26/4/2024).

Konferensi APAP 2024 ini diikuti oleh perwakilan dari 11 negara se Asia menyoroti meningkatkan produktivitas pertanian dan hasil panen merupakan faktor penting untuk menjaga ketahanan pangan dan merespons peluang pasar yang semakin besar.

Sebab, pertanian merupakan pemegang peranan terpenting dalam ketahanan negara. Untuk itu, sistem pertanian pangan yang berketahanan dan pengelolaan sumber daya alam memerlukan inovasi teknologi pertanian berkelanjutan dan bioteknologi.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Staf Khusus Bidang Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Dr. Sam Herodian bahwa tantangan bagi Indonesia sebagai negara agraris adalah bagaimana cara terbaik untuk menyediakan akses kepada teknologi yang sesuai dan mempromosikan adopsi pertanian digital.

“Dari hal itu maka perlu diadakan kerjasama dengan negara lain seperti Korea. Karena kolaborasi strategis adalah suatu keharusan dalam pengembangan ekosistem pertanian inovatif dan digital,” ucap Sam Herodian

Kementerian Pertanian, ungkap Sam Herodian, berencana akan segera membuka diskusi dengan Korea terkait hal-hal yang dapat dilakukan kerjasama, baik dari sektor teknologinya atau study banding.

“Saya sangat mengapresiasi langkah strategis Perbanas dalam mengambil peran pada konferensi APAP tahun ini, yang didukung oleh Korea Rural Community Corporation dan National Agricultural Cooperative Federation,” ujar Sam Herodian.

Forum Kebijakan Pertanian Asia Pasifik (APAP) sendiri merupakan jaringan dan koalisi berbagai organisasi dan individu yang berupaya memupuk pemahaman tentang kebijakan pertanian dan membangun kerjasama antar negara di Kawasan Asia-Pasifik.

Sementara itu, Herman Z. Ongkiko, Ketua Forum APAP menyatakan sejak kemunculannya di tahun 2002, APAP telah menyelenggarakan forum diskusi dengan pertemuan meja bundar tahunan untuk mengatasi masalah terkini atau yang sedang berkembang di sektor pertanian dan pembangunan pedesaan.

Herman Z Ongkiko yang juga Presiden Orient Integrated Development Consultant, Filipina ini, berharap pertemuan tahun ini di Jakarta dapat membawa solusi dari berbagai macam kasus pertanian, sehingga mampu dirumuskan menjadi kebijakan pertanian di negara masing-masing.

Dalam kesempatan ini, Rektor Perbanas Institute Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec, yang juga salah satu pendiri APAP mengatakan forum konferensi seperti ini akan terus dilakukan setiap tahunnya. Hal itu sebagai upaya pembaharuan pengetahuan dan praktik guna memberikan masukan konstruktif bagi pemangku kebijakan pertanian di Indonesia.

(Aji)

Iklan