Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Mursil Jawab Suara Mahasiswa Stai Aceh Tamiang

Liputanesia
18 Sep 2022, 07:15 WIB Last Updated 2022-10-28T00:17:23Z
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn saat memberikan paparan sebagai narasumber pada Focus Group Discussion yang bertajuk “Antisipasi Dampak Negatif Penyesuaian Harga BBM dalam Perspektif Sosial Ekonomi”, Sabtu (17/09/2022), di aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Aceh Tamiang.

Aceh Tamiang - Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn menjadi narasumber pada Focus Group Discussion yang bertajuk “Antisipasi Dampak Negatif Penyesuaian Harga BBM dalam Perspektif Sosial Ekonomi” di aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Aceh Tamiang, Sabtu (17/9/22).

Kehadiran Bupati Mursil dalam FGD yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Aceh Tamiang, sangat membanggakan bagi mahasiswa dan civitas akademik. Hal ini disampaikan Kharimuddin selaku Ketua 1 STAI Aceh Tamiang saat membuka acara.

Dalam diskusi, Bupati Mursil mengapresiasi kegiatan positif yang digelar guna mengemas penyampaian aspirasi mahasiswa.

“Diskusi ini sangat bagus. Saya jadi lebih bisa mendengar aspirasi mahasiswa daripada dilakukan dengan cara teriak-teriak dan aksi yang anarkis hingga melakukan bakar-bakar di jalan”, tutur Bupati Mursil.

Menurut Mursil, selaku Kepala Daerah dirinya tidak bisa berbuat banyak saat Pemerintah Pusat memutuskan menaikkan harga BBM secara nasional. Namun dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah menyusun beberapa strategi sebagai antisipasi dampak kenaikan harga BBM.

“Sebagai contoh, beberapa waktu ke depan, kita akan mengadakan pasar murah dan melakukan pembagian beras 5 kg sebanyak 18 ribu goni”, ungkap Mursil.

Dalam kesempatan ini juga, Mursil mengungkapkan Pemkab akan bekerjasama dengan PT. Pertamina untuk mengambil minyak dari sumur-sumur tua yang ada di Aceh Tamiang. Ini diharapkan akan mampu mendongkrak pendapatan daerah yang akan mempengaruhi pendapatan perekonomian masyarakat Aceh Tamiang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRK, Fadlon mengungkapkan, kenaikan harga BBM merupakan langkah antisipasi tingginya inflasi yang membuat Pemerintah Pusat secara terpaksa mengurasi subsidi BBM.

“Kami juga menyadari, kenaikan harga BBM membuat harga barang juga melonjak. Tapi kita juga telah melakukan antisipasi dengan memberikan 2% APBK untuk dialokasikan ke wacana operasi pasar sebagai kontribusi kepada masyarakat yang terkena dampak kenaikan BBM secara langsung seperti tukang becak, nelayan dan pedagang”, ungkap Fadlon.

Kenaikan harga BBM juga akan berpotensi meningkatkan angka kriminalitas. Ini disampaikan Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali. Oleh karena hal tersebut, Imam mengajak masyarakat untuk saling peduli antar sesama.

Mahasiswa pun tampak aktif pada diskusi bersama Bupati Aceh Tamiang dan narasumber lainnya. Terselenggaranya FGD diharap menjadi wadah menjawab aspirasi dan keingintahuan mahasiswa terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam mengantisipasi dampak kenaikan BBM.

Iklan