Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Manfaatkan Program Jkn, Basrizal Pulih Dari Tifus Tanpa Biaya Sepeser Pun

Redaksi Liputanesia
12 Des 2025, 16:07 WIB Last Updated 2025-12-22T09:10:38Z


 


Lhokseumawe – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus menjadi andalan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan terjangkau. Salah satunya dirasakan langsung oleh Basrizal (29), peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas satu. Pria asal Kabupaten Aceh Selatan yang kini menetap di Kota Lhokseumawe karena bekerja pada salah satu perusahaan swasta di daerah tersebut, telah merasakan langsung manfaat dari Program JKN, yang menurutnya sangat membantu saat dirinya dalam kondisi yang tidak terduga.

Hari itu, ia dirawat di sebuah Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di Kota Lhokseumawe karena mengalami tifus. Bukan pertama kali ia harus terbaring di rumah sakit sejak tinggal di kota ini.

“Ini yang kedua kalinya saya masuk rumah sakit. Sebelumnya juga pernah dirawat karena penyakit yang sama,” kata Basrizal saat ditemui pada Jumat (01/08).

Basrizal menceritakan bagaimana awal mulanya mengalami gejala seperti mual, lemas, nyeri otot, dan tubuh yang semakin melemah. Karena khawatir kondisi semakin memburuk, temannya segera membawanya langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ia didiagnosis terkena tifus.

“Awalnya itu saya sempat takut, karena harus dirawat. Akan tetapi, ketakutan itu seketika sirna mengingat saya sudah terjamin oleh program yang luar biasa ini. Saya merasa sangat lega dan bersyukur,” ujar Basrizal.

Di rumah sakit, Basrizal dirawat sesuai kelas rawat inap yang menjadi haknya sebagai peserta kelas satu. Ia merasa sangat puas dengan fasilitas dan layanan yang diberikan.

“Pelayanannya baik, dokternya komunikatif, perawatnya juga responsif. Saya dirawat di kamar kelas satu yang sangat nyaman dan bersih. Walaupun saya tidak ada yang mendampingi, namun saat dibutuhkan para perawat selalu siap sedia memenuhi segala kebutuhan saya, serta makanannya pun teratur dan sesuai kebutuhan medis,” tambah Basrizal.

Basrizal juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan perlindungan kesehatan saat ia benar-benar membutuhkannya. Ia mengaku bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepadanya selama proses perawatan.

“Saya benar-benar tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Dari mulai pemeriksaan, obat, sampai rawat inap semuanya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Bayangkan kalau tidak punya BPJS Kesehatan, pasti biaya rumah sakit sangat besar. Tapi karena saya rutin membayar iuran tiap bulan, saya merasa tenang dan terlindungi,” ujar Basrizal.

Basrizal menyampaikan harapannya agar Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan ini dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas sosialisasi ke masyarakat.

“Saya harap BPJS Kesehatan terus berkembang dan pelayanannya makin baik. Sosialisasi juga penting agar masyarakat tahu prosedurnya dan tidak salah paham. Program ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua,” pungkas Basrizal.

Menutup ceritanya, Basrizal menambahkan selain manfaat dalam pelayanan langsung, ia juga mengapresiasi langkah digitalisasi layanan yang dilakukan BPJS Kesehatan. Ia aktif menggunakan Aplikasi Mobile JKN yang menurutnya sangat membantu. Ia berharap digitalisasi layanan ini terus disosialisasikan agar semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat dan kemudahan menggunakan aplikasi tersebut.

“Saya pribadi menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini sangat praktis karena bisa melihat Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital, jadi tidak perlu lagi membawa-bawa kartu fisik dan juga bisa mengakses informasi kepesertaan, riwayat layanan kesehatan. Kalau bisa, jangkauan digitalnya diperluas dan sosialisasi aplikasinya ditingkatkan. Supaya masyarakat dan seluruh peserta bisa menginstal aplikasi tersebut di smartphone mereka masing-masing sehingga mereka juga tidak kesulitan mengakses layanan BPJS Kesehatan,” tutupnya.

Iklan