Pelaporan ini menyusul tindakan FAP yang menggelar acara lomba anak-anak berupa lomba mewarnai, lomba tari, lomba mata pelajaran (mapel), menyanyi lagu pop dan lomba fotogenik di aula Kecamatan Kepanjenkidul berakhir ricuh dan membuat kerugian materi sejumlah peserta senilai Rp 8 juta lebih.
FAP juga terkonfirmasi tidak memiliki izin dalam melaksanakan acara lomba tersebut. Akibatnya, saat kericuhan usai acara berlangsung, menjadi tidak terelakkan.
Salah satu orang tua peserta lomba, Kolam Siharta, mewakili para orang tua peserta lomba menyampaikan kekecewaannya kepada FAP.
Menurutnya, FAP sudah menunjukkan ketidakprofesionalannya sekaligus ada dugaan penumpukan profit yang besar dan tidak sah, diatas kekecewaan anak-anak peserta lomba hingga ada yang terganggu psikologisnya.
"Izinkan saya menyampaikan kekecewaan terhadap acara lomba tari anak tingkat SD hingga SMP yang dilaksanakan oleh FA Production dengan ketua ibu Anis Erlinawati di aula Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar," ungkap Kolam, Senin (22/12/2025).
Kolam menguraikan, pada juknis yang tertera pada pendaftaran secara online, dikatakan sebelum acara dan akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi, serta tidak menerima pendaftaran di lokasi acara. Namun, pada waktu pelaksanaan panitia menerima peserta melebihi kapasitas dari juknis yang disepakati.
"Sehingga peserta membludak dan pelaksanaannya menjadi molor. Ada sabotase pemotongan waktu penyajian yang berdampak mengecewakan anak-anak sebagai peserta. Bahkan hingga lewat jam 12 malam acara dihentikan oleh pihak yang berwajib. Sementara masih banyak peserta yang belum tampil," lanjut dia.
Dikatakannya, setelah diperiksa ternyata acara tersebut tidak ada pemberitahuan maupun izin kepada pihak Polsek Kepanjenkidul. Bahkan, kolam memastikan acara ini tidak ada sangkut pautnya dengan dinas terkait, namun di piagam penghargaan ada tandatangannya Camat Kepanjenkidul Kota Blitar.
"Banyak anak yang kecewa, histeris, bahkan beberapa ada yang harus diantar ke puskesmas untuk ditangani. Tentu saja ganti rugi biaya menjadi tuntutan banyak walimurid yang anaknya kecewa," pungkasnya.
Sementara kepada pihak FAP untuk dikonfirmasi perihal ini sama sekali tidak membalas secara resmi sebagai pertanggungjawabannya kepada mayoritas peserta yang telah dikecewakannya.
.png)