Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Bicara Bonus Demografi di Musda Golkar Kota Blitar, Jairi Minta Dodok Dekati Gen Z

Faisal Nur Rachman
30 Sep 2025, 13:31 WIB Last Updated 2025-09-30T06:31:00Z
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Golkar, Jairi Irawan, Ketika Dihubungi Awak Media, Senin (29/9/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Kota Blitar - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Golkar, Jairi Irawan, saat menghadiri acara Musda Partai Golkar Kota Blitar ke- XI, Senin (29/9/2025) malam di Hotel Santika Kota Blitar, menjelaskan bahwa Partai Golkar harus melakukan lompatan besar agar bisa masuk dan diterima oleh kalangan anak muda.

Menurutnya, partai berlambang pohon beringin tersebut berpotensi meraih dukungan Gen Z sebesar 30–40 persen, asalkan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

"Karena Generasi Z kini menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia. Dengan jumlah pemilih yang mencapai puluhan juta orang, kelompok yang lahir pada rentang 1997 sampai 2012 ini dipandang sebagai penentu arah politik di masa depan. Kesadaran mereka terhadap isu demokrasi, pemberantasan korupsi, hingga kelestarian lingkungan hidup menjadikan Gen Z segmen penting yang tidak bisa diabaikan oleh partai politik mana pun,” ujar Jairi Irawan di hadapan awak media.

“Anak-anak muda saat ini sangat aware dengan isu-isu demokrasi, korupsi, dan lingkungan. Kalau Golkar ingin masuk ke sana, visi dan misinya harus muda, segar, serta relevan dengan kebutuhan generasi baru. Meski Golkar sudah berusia 61 tahun, kami menilai usia tidak boleh menjadi hambatan. Justru, pengalaman panjang yang dimiliki Golkar bisa menjadi modal besar untuk meyakinkan pemilih muda. Namun, pengalaman itu harus dibungkus dengan pendekatan yang segar, cara komunikasi yang modern, serta komposisi pengurus yang lebih muda," sambungnya.

Dikatakannya, Golkar memang partai tua. Tetapi kalau pengurusnya muda, ide-idenya visioner dan programnya menyentuh anak muda, Jairi meyakini publik akan melihat Golkar sebagai partai yang bertransformasi, bukan sekadar nostalgia masa lalu.

Transformasi ini juga harus tercermin dalam agenda kerja partai. Misalnya, Golkar harus aktif mengusung isu-isu yang menjadi perhatian anak muda, mulai dari transparansi pemerintahan, komitmen antikorupsi, hingga keberlanjutan lingkungan. Isu-isu ini, lanjutnya, tidak hanya dipakai sebagai jargon kampanye, tetapi diwujudkan dalam program konkret yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Jairi menilai strategi komunikasi partai juga harus berubah. Generasi Z lebih akrab dengan media sosial, platform digital, serta ruang diskusi online ketimbang forum formal yang kaku. Oleh karena itu, Golkar dituntut untuk memaksimalkan kanal digital dalam menjangkau anak muda, baik melalui kampanye kreatif, edukasi politik, maupun pelibatan mereka dalam diskursus kebangsaan.

“Kalau masih pakai cara-cara lama, ya susah masuk ke anak muda. Generasi Z ini butuh interaksi dua arah, butuh ruang berekspresi, bukan sekadar mendengar ceramah politik. Golkar harus berani adaptif,” tegasnya.

Diketahui, Pada Musda Partai Golkar Kota Blitar ke- XI, R.M. Hardi Usodo alias Pak Dodok terpilih kembali menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Blitar periode 2025-2030.

Iklan