Ketua KPU Kabupaten Blitar, Jum'at (15/11/2024)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman |
Bahkan, pihak paslon Bupati dan Wakil Bupati Blitar nomor urut 2 Rini Syarifah-Abdul Ghoni memberikan somasi hingga kesiapan gugatan dengan tindak pidana pemilu.
Merespon hal ini, Ketua KPU Kabupaten Blitar Sugino menghormati keputusan paslon tersebut atas kebijakannya meniadakan debat publik ke- 3.
KPU Kabupaten Blitar, kata dia, memang memutuskan untuk tidak menggelar debat ke tiga Pilkada Kabupaten Blitar tahun ini. Gagalnya pelaksanaan debat kedua disebut turut menjadi faktor debat ke tiga tidak dapat digelar.
Sugino membenarkan debat ke tiga Pilkada Kabupaten Blitar tidak jadi terlaksana. Menurut Sugino, keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi dan rapat pleno KPU Kabupaten Blitar.
"Benar (dibatalkan). Keputusan tentang debat itu sudah melalui pleno KPU," kata Sugino, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyebut masing-masing LO paslon masih mengajukan keberatan dalam rapat koordinasi persiapan debat ke tiga yang akan digelar. Rapat koordinasi akhirnya tidak menemui titik terang.
"Dalam rapat koordinasi pada tanggal 11 dan 13 November 2024 tentang persiapan pelaksanaan debat ketiga, masih adanya keberatan masing-masing LO paslon mengenai format debat yang disampaikan oleh KPU," ungkapnya.
Sugino mengaku juga banyak menerima masukan dari berbagai pihak dalam membuat keputusan tentang pelaksanaan debat ketiga. Termasuk dalam menjaga situasi yang aman dan kondusif serta kelancaran pelaksanaan tahapan Pemilihan secara keseluruhan. Hingga akhirnya, KPU Kabupaten Blitar memutuskan pelaksanaan debat publik hanya dilaksanakan 2 (dua) kali.
"Kemudian untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif dalam Pilkada ini, kami memutuskan debat publik Pilbup Blitar hanya dilaksanakan 2 kali. Artinya tidak ada debat yang ketiga," tukasnya.
Terpisah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Blitar, Jaka Wandira menegaskan Bawaslu tidak terlibat dalam pembuatan keputusan pembatalan debat ketiga oleh KPU Kabupaten Blitar.
Menurut Jaka, pihaknya turut menyayangkan apabila debat ketiga Pilbup Blitar tak jadi digelar. Itu karena akses masyarakat dalam penyampaian visi misi paslon menjadi berkurang.
"Setahu saya tidak (dilibatkan). Disayangkan karena masyarakat menjadi berkurang aksesnya terhadap penyampaian visi misi masing-masing paslon," pungkasnya.