Pj Ketua TP-PKK Aceh, Ny. Hj. Safriati Safrizal, saat menyerahkan paket mewarnai kepada siswa SD pada Peringatan Hari Pangan se-Dunia, Sabtu, (19/10/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Banda Aceh - Penjabat Ketua PKK Aceh, Hj. Safriati, menghadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia di Aceh yang digelar di Dinas Pangan Aceh, Sabtu (19/10/2024).
Acara Peringatan Hari Pangan se-Dunia yang digelar di Kantor Dinas Pangan Aceh, tersebut juga dihadiri oleh Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli, bersama sejumlah Kepala SKPA dan Kepala Biro di lingkungan Setda Aceh.
Rangkaian acara diawali dengan senam sehat yang diikuti oleh masyarakat umum dan pelajar. Selain itu, terdapat kegiatan seperti gerakan pilar pangan murah, gerakan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) Goes to School, lomba mewarnai untuk murid SD, serta pembukaan stand UMKM.
Hj. Safriati mengapresiasi pelibatan PKK Aceh dalam acara itu. “Kami sangat mendukung gerakan stop boros pangan yang digagas oleh Dinas Pangan Aceh. Ini penting untuk diterapkan, karena kita harus mengambil dan makan secukupnya,” ujarnya.
Safriati juga mendorong masyarakat untuk mencintai produk pangan lokal, khususnya ikan, yang bernilai gizi tinggi dan dapat diolah dengan beragam cara menarik.
Dalam kesempatan itu, Hj. Safriati juga memberikan edukasi kepada siswa SMA 3 Banda Aceh tentang pentingnya pola makan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan mereka. “Makanan bergizi sangat penting bagi pertumbuhan anak,” ucap Safriati.
Istri Pj Gubernur Aceh itu juga mengingatkan para siswa untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mengasah keterampilan lain sejak dini.
Selain itu, Safriati juga menekankan pentingnya melestarikan bahasa ibu, khususnya bahasa Aceh, sebagai bagian dari identitas budaya. “Jangan mengaku orang Aceh jika Anda tidak bisa berbahasa Aceh. Kita harus bangga dengan bahasa daerah kita,” katanya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli, yang mewakili Pj Gubernur Aceh, menegaskan bahwa pangan adalah hak asasi manusia yang harus dipenuhi oleh negara.
“Pangan adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi dalam jumlah yang cukup, bermutu, dan terjangkau. Hal ini tidak boleh bertentangan dengan agama atau keyakinan masyarakat,” paparnya.
Zulkifli juga memuji upaya Dinas Pangan Aceh dalam mewujudkan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi, serta program-program yang melibatkan perempuan dalam pemanfaatan pangan lokal guna mengurangi risiko stunting.
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, dalam sambutannya menekankan pentingnya hak atas pangan.
“Pangan adalah hak dasar manusia setelah udara dan air. Kami bangga dengan partisipasi berbagai pihak yang mendukung acara ini,” tutur Surya.
Surya juga memaparkan beberapa prestasi yang diraih oleh Dinas Pangan Aceh, diantaranya sertifikasi laboratorium terbaik, penghargaan panel harga terbaik dari Bappenas, serta keberhasilan pelaksanaan program GENIUS (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa).
Dalam kesempatan itu, Hj. Safriati dan Zulkifli menyerahkan paket B2SA Goes to School kepada siswa SMA 3 Banda Aceh, paket mewarnai kepada siswa SD, serta paket gerakan pangan murah kepada masyarakat.
Acara Peringatan Hari Pangan se-Dunia yang digelar di Kantor Dinas Pangan Aceh, tersebut juga dihadiri oleh Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli, bersama sejumlah Kepala SKPA dan Kepala Biro di lingkungan Setda Aceh.
Rangkaian acara diawali dengan senam sehat yang diikuti oleh masyarakat umum dan pelajar. Selain itu, terdapat kegiatan seperti gerakan pilar pangan murah, gerakan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) Goes to School, lomba mewarnai untuk murid SD, serta pembukaan stand UMKM.
Hj. Safriati mengapresiasi pelibatan PKK Aceh dalam acara itu. “Kami sangat mendukung gerakan stop boros pangan yang digagas oleh Dinas Pangan Aceh. Ini penting untuk diterapkan, karena kita harus mengambil dan makan secukupnya,” ujarnya.
Safriati juga mendorong masyarakat untuk mencintai produk pangan lokal, khususnya ikan, yang bernilai gizi tinggi dan dapat diolah dengan beragam cara menarik.
Dalam kesempatan itu, Hj. Safriati juga memberikan edukasi kepada siswa SMA 3 Banda Aceh tentang pentingnya pola makan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan mereka. “Makanan bergizi sangat penting bagi pertumbuhan anak,” ucap Safriati.
Istri Pj Gubernur Aceh itu juga mengingatkan para siswa untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mengasah keterampilan lain sejak dini.
Selain itu, Safriati juga menekankan pentingnya melestarikan bahasa ibu, khususnya bahasa Aceh, sebagai bagian dari identitas budaya. “Jangan mengaku orang Aceh jika Anda tidak bisa berbahasa Aceh. Kita harus bangga dengan bahasa daerah kita,” katanya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli, yang mewakili Pj Gubernur Aceh, menegaskan bahwa pangan adalah hak asasi manusia yang harus dipenuhi oleh negara.
“Pangan adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi dalam jumlah yang cukup, bermutu, dan terjangkau. Hal ini tidak boleh bertentangan dengan agama atau keyakinan masyarakat,” paparnya.
Zulkifli juga memuji upaya Dinas Pangan Aceh dalam mewujudkan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi, serta program-program yang melibatkan perempuan dalam pemanfaatan pangan lokal guna mengurangi risiko stunting.
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, dalam sambutannya menekankan pentingnya hak atas pangan.
“Pangan adalah hak dasar manusia setelah udara dan air. Kami bangga dengan partisipasi berbagai pihak yang mendukung acara ini,” tutur Surya.
Surya juga memaparkan beberapa prestasi yang diraih oleh Dinas Pangan Aceh, diantaranya sertifikasi laboratorium terbaik, penghargaan panel harga terbaik dari Bappenas, serta keberhasilan pelaksanaan program GENIUS (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa).
Dalam kesempatan itu, Hj. Safriati dan Zulkifli menyerahkan paket B2SA Goes to School kepada siswa SMA 3 Banda Aceh, paket mewarnai kepada siswa SD, serta paket gerakan pangan murah kepada masyarakat.