Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Jaga Integritas Akademik, BINUS University Tindak Tegas Mahasiswa Curang!

Redaksi
7 Agu 2024, 17:48 WIB Last Updated 2024-08-13T15:07:42Z
Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE selaku Direktur BINUS University Bekasi/Liputanesia/Foto: Dok.Ist.

Bekasi, Liputanesia.co.id - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, BINUS University tetap berkomitmen menjaga integritas akademik mahasiswanya. Hal ini terkait dengan kualitas skripsi mahasiswa strata 1 (S1) dan langkah-langkah preventif yang diambil untuk mencegah kecurangan akademik. Pernyataan ini disampaikan oleh Gatot Soepriyanto, Direktur BINUS University Bekasi, pada Rabu (07/08/2024) siang.

Menurut Gatot Soepriyanto, kualitas skripsi mahasiswa S1 di BINUS University diharapkan menjadi puncak dari proses belajar mereka selama 3,5 hingga 4 tahun. Skripsi harus merupakan sintesa pemikiran mahasiswa tentang apa yang telah mereka pelajari, sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

"Skripsi adalah kombinasi antara ide, pemecahan masalah, dan sintesa dari masalah yang ada menjadi sebuah produk, sehingga mereka layak menyandang gelar sarjana nantinya," ujar Gatot Soepriyanto.

Ia menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi mereka. "Masa kuliahnya dijalani oleh dirinya sendiri, begitu akhirnya, terus orang lain yang bantuin. Kalau dalam konteks membantu sebatas diskusi, menjalankan beberapa data, data analisis, boleh. Tapi kepemilikan atau tanggung jawab berskripsi tadi harus mutlak dari seorang mahasiswa," tambahnya.

Untuk mengantisipasi potensi kecurangan akademik, BINUS University telah menerapkan berbagai sistem dan cara yang ketat. Salah satunya adalah ujian sidang skripsi, di mana para penguji akan melakukan uji langsung kepada mahasiswa.

"Uji bisa langsung secara verbal dan juga bagaimana melihat materi skripsi tadi. Gampang kok, kalau mahasiswanya misalnya menggunakan jasa joki, pasti dengan beberapa pertanyaan yang mendalam dari skripsi itu, biasanya mahasiswa akan cenderung gelagapan atau bingung," jelas Gatot.

Selain itu, BINUS University juga menggunakan Plagiarism Checker System sebelum mahasiswa menyerahkan skripsi mereka untuk memastikan orisinalitas karya. "Kalau dalam prakteknya, semisalnya di dalam BINUS University, sudah ada ketentuan yang sangat jelas bagi kami, menyontek selama ujian, maka mahasiswa akan di DO (Drop Out).

Dalam konteks, kemudian ada praktek penjokian, atau praktek penjiplakan karya ilmiah yang tidak sesuai, skripsi yang melanggar ketentuan, tentu akan ada tindakan-tindakan akademik yang akan diambil oleh kampus, termasuk tentu yang paling berat, jika memang terbukti, maka mahasiswa akan dikeluarkan dari kampus," tegas Gatot Soepriyanto.

BINUS University sangat menjunjung tinggi integritas akademik dan memiliki sistem yang jelas untuk menangani pelanggaran tersebut. "Tindakan itu akan dilakukan dalam sebuah sistem, tentunya ada proses investigasi, klarifikasi sampai akhirnya keputusan, nanti final, SK-nya di tangan rektor," tutup Gatot.

Dengan komitmen yang kuat terhadap integritas akademik, BINUS University terus berusaha untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang baik, tetapi juga integritas yang tinggi dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Penulis : Abdul Mutakim

Iklan