Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Pemko Langsa Raih Peringkat Kedua IPM Tertinggi Se Aceh

Hengki Syahjaya
28 Januari 2024, 16:20 WIB Last Updated 2024-01-28T09:45:53Z

 

Pj Walikota Langsa Syaridin ucap puji syukur atas capaian Pemko raih Peringkat Kedua dalam IPM SE Aceh, Minggu (28/01) di Pendopo Walikota. Liputanesia/H5J.

Kota Langsa - Pemerintah Kota (Pemko) Langsa meraih peringkat tertinggi kedua dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat Kabupaten dan Kota Se-Aceh di Tahun 2023.

Pj. Walikota, Syaridin, mengucap rasa syukur atas capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Langsa Tahun 2023 dengan capaian lebih tinggi dari Provinsi Aceh serta Nasional. Adapun Posisi Kedua Tertinggi di bawah Kota Banda Aceh.

“Pada tahun 2023, Kota Langsa berhasil menempati posisi kedua sebagai daerah Kabupaten dan Kota se-Aceh yang memiliki nilai IPM tertinggi yaitu sebesar 80,50, hasil ini menunjukkan nilai IPM, lebih tinggi dari nilai IPM yang diraih Provinsi Aceh sebesar 74,70 dan juga lebih tinggi dari nilai IPM Nasional yang mencapai 74,39,” jelas Syaridin di Pendopo Walikota Langsa, Minggu (28/01/2024).

“Peningkatan IPM tahun 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup yang layak,” ucap Pj Walikota.

Syaridin menambahkan, bahwa untuk mengukur dimensi kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), digunakan angka umur harapan hidup, selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.

Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity) yaitu kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak, lanjut Pj Walikota.

“Pemko bersama-sama para stakeholder akan terus berupaya meningkatkan kinerja pembangunan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai-nilai seluruh dimensi-dimensi yang berhubungan pencapaian nilai IPM,” ungkap Syaridin.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Langsa, Muhammad Darfian, menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kinerja (performance) suatu negara atau daerah dalam bidang pembangunan manusia.

“Peningkatan IPM sebagai manifestasi pembangunan manusia dapat ditafsirkan sebagai suatu keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan dalam memperluas pilihan-pilihan, terangnya.

Sehingga angka IPM sangat diperlukan dan memiliki nilai strategis dalam evaluasi dan perencanaan pembangunan regional, pungkas Darfian.

Iklan