Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Meneropong Kinerja Pj Walikota Langsa Dalam Satu Tahun

Redaksi
9 Agu 2023, 20:06 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:18Z


Kota Langsa - Masa 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa dinilai gelap dan mendapat poin 5 dari Narasumber Muslim A Gani dan Jeffri Sentana, bahkan belum bisa berbuat banyak oleh Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy.

Kinerja tersebut diketahui dalam Talk On Public policy Issues yang diselenggarakan oleh Dema IAIN Langsa dengan tema "Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa" di Merdeka Cafe pada Selasa (08/08/23) malam.

Ketua Dewan Eksekutif IAIN, M Fauzi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka mendapat masukan dari masyarakat, khusus mahasiswa, pemuda dan pemerhati Kota Langsa terhadap apa yang sudah dilakukan Pj Walikota selama 1 Tahun dalam memimpin kota Langsa.

"baik yang pro atau kontra terkait kinerja Pj Walikota Langsa dari awal kepemimpinannya sampai sekarang"

"semoga dengan penilaian kinerja ini, ada masukan dan nilai juga bagi pembangunan Kota Langsa dimasa sekarang serta kedepannya", sebut M Fauzi.

Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy sebagai pembuka acara mengatakan, secara akademis, talk show yang di gelar oleh Dema IAIN Langsa ini sangat bagus agar mahasiswa peka terhadap persoalan yang ada di Kota Langsa

Kegiatan dengan judul Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa sangatlah menarik, karena akan diketahui apakah harapan dan kesejahteraan masyarakat akan tercapai dengan masa kerja yang sangat singkat ini.

"kebijakan Pj Walikota dalam membangun Kota Langsa dengan waktu tersebut tidak akan banyak. Apalagi mengharapkan agar tecipta lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat", jelas Dr Amiruddin.

"sebagai akademisi, saya mengharapkan siapapun Walikota kedepannya bisa membuat Kota Langsa Brilian, Cerdas, Humble dan melahirkan suasana yang harmonis", harap Dr Amiruddin Yahya yang juga Dekan FTIK IAIN Langsa.

Nara Sumber, Muslim A Gani SH menyampaikan bahwa Pj adalah Penjabat Kepala Daerah yang menempati posisinya karena Bupati/Walikota dalam keadaan kosong. Ini semua terjadi dihampir semua daerah di Indonesia termasuk Gubernur menjelang Pemilu 2024.

"terhadap meneropong kinerja Pj Walikota Langsa, saya menilai teropongnya gelap, karena belum bisa melihat manfaat jelas yang dirasakan oleh masyarakat dengan kehadiran Pj."

"kita tidak perlu penghargaan, tapi bagaimana kebutuhan publik terpenuhi dan ada maanfaat jelas bagi masyarakat", ucap muslim.

"penduduk Kota Langsa harus cerdas dan bijak. Teropong yang digunakan agar dibersihkan, biar apa yang dilihat jadi jelas, tidak gelap"

"Kota Langsa harus bisa ciptakan lapangan kerja agar generasi kedepan bisa ikut menikmati apa yang dilakukan pemerintah. Jangan sampai dengan banyaknya orang berpendidikan, Kota Langsa yang dikatakan Kota Jasa akan menjadi Kota dengan pengangguran tertinggi", ungkap Muslim A Gani.

Sedangkan Nara Sumber lainnya, anggota DPRK Langsa, Jeffry Sentana S Putra menyampaikan, jika ada pemberian nilai 1 sampai 10, saya akan kasih 5 untuk Pj Walikota Langsa Ir Said Mahdum.

"selama ini Pj Walikota tidak berani mengambil kebijkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Namun anehnya, tarif PDAM di Kota Langsa naik 25% selama dipimpin oleh Pj."

"Kota Langsa yang dikatakan Kota jasa seharusnya PAD besar. Tapi kenyataannya PAD Kota Langsa kecil, jadi tidak cocok sebagai Kota Jasa.  Pendapatan terbesar hanya dari bagian kesehatan, yaitu RSUD sebesar 100M pertahun", papar Jeffry.

"terkait lebijakan publik, Pj Walikota masih memilah-milah daerah yang dibangun, bukan pemerataan pembangunan untuk seluruh Kota Langsa."

"saya berharap Pj Walikota tidak alergi kritikan dan harus fokus ke pelayanan publik, bukan ekspor, sehongga bisa mengurangkan angka kemiskinan", ungkap Jeffry Sentana mengakhiri penilaianya.

Sebelumnya, Assisten I, Suyetno yang mewakili Pj Walikota Langsa Ir Said Mahdum mengatakan bahwa tugas utama Pj Walikota ada dua karena dalam masa transisi

"pertama, tugas utamanya adalah memastikan tahapan pemliu berjalan dengan lancar dan baik"

"kedua, tugasnya dalam konteks Pemerintahan adalah bagaimana kebijakan menjawab persolan ditengah masyarakat dengan pemanfaatan segala SDM dan SDA yang ada", jelas Suyetno.

"Pj Walikota Langsa selama 1 Tahun ini sudah dilakukan penilaian sebanyak 4 kali. Penilaian ini untuk memutuskan apakah Pj Walikota yang ada bisa melanjutkan jabatannya atau di berhentikan oleh Menteri Dalam Negeri", kata Suyetno.

Sementara itu, nara sumber ketiga, Ketua Kopazka, M Munzir Yunus MAg menyampaikan, dalam catatan buku Singa Aceh, "Mata Aneuh Geulunyung Darut
(Sisik yang ada dibiah Nanas harus terus terbuka seperti mata Belalang)"

"Filosofinya, pemimpin dalam tugasnya tetap membutuhkan rakyat sebagai pemerhati disegala lini wilayahnya, ini untuk bahan masukan dalam kepemimpinannya"

Terakhir, Munzir Yunus mengambil kutipan dari Iman Ghazali, terkait 3 hal dari pemimpin:
1. Melayani dengan akal sehat, artinya harus bisa melihat setiap masalah dan tantangan yang timbul di masyarakat.
2. Melayani dengan hati, ini mengharuskan pemimpin itu benar berjiwa kestaria, harus rela dengan waktu, tenaga dan harta benda untuk membuat masyarakat sejahtera dan bahagia.
3. Melayani dengan tangan, yang artinya tidak sekedar memuaskan rakyat, tapi bisa memiliki kerinduan dengan sentuhan kepemimpinnya.

Acara talk show tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor III, Bidang kemahasiswaan dan kerjasama,  Prof Dr Iskandar Budiman. Beliau sangat apresiasi kepada Dema IAIN atas kegiatan ini, walaupun acaranya tidak dilaksanakan dikampus.

"kita sambut baik diskusi seperti ini, apalagi terkait kinerja Pj walikota, namun harus di teropong dengan baik sehingga menjadi masukan positif bagi kinerja selanjutnya dan menjadi nilai progres bagi pembangunan daerah sendiri"

"Civitas akademika sangat mendukung pembangunan Kota Langsa. Apalagi IAIN kedepannya akan menjadi UIN, jadi kita sangat mengaharapkan dukungan penuh Pemerintahan Kota Langsa.

Mudah-mudahan Langsa dapat menjadi Kota yang mampu memberikan pelayanan maksimal bagi umat dan perekonomian masyarakat", pungkas Prof Iskandar Budiman.

Iklan