Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Momen Hari Pahlawan, Mas Ibbin Ajak ASN Berjiwa Semangat Pahlawan Saat Layani Masyarakat

Faisal Nur Rachman
10 Nov 2025, 14:02 WIB Last Updated 2025-11-10T07:02:59Z
Walikota Blitar Syauqul Muhibbin Pimpin Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan Nasional di Halaman Kantor Walikota Blitar, Senin (10/11/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Kota Blitar - Walikota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibbin mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Blitar menyerap semangat perjuangan pahlawan nasional dalam berjuang, berkorban demi memberikan darma bakti kepada masyarakat.

Semangat kepahlawanan nasional yang sudah diturunkan oleh seluruh pejuang bangsa pada masa memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan di awal pasca kemerdekaan menurut Mas Ibbin bisa dijadikan pelajaran besar bagi setiap abdi negara, tidak terkecuali ASN Pemkot Blitar.

Prinsip seorang abdi negara bagi Mas Ibbin ialah pengabdian kepada masyarakat yang sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya. Sebab, tuan bagi abdi negara adalah masyarakat.

"Tuannya kita itu ya masyarakat. Tidak boleh kita yang menjadi abdi negara bersikap tidak baik kepada tuan kita. Sebagai pelayan masyarakat, mari kita gunakan semangat pahlawan kita untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Itulah makna yang bisa kita petik di hari pahlawan ini," ungkap Mas Ibbin saat dihubungi seusai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman kantor Walikota Blitar, Senin (10/11/2025).

"Pengabdian kepada masyarakat, sebagai birokrat, sebagai ASN untuk mengabdi itu niatnya apa. Kalau memang menjadi ASN untuk mengabdi, apa yang sudah didapat itu sudah cukup. Selebihnya pengabdian. Ini memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan. Bagaimana menjadi seorang pengabdi kepada masyarakat itulah pesannya," urainya.

Era sekarang ini dalam mengisi kemerdekaan sudah tidak lagi menggunakan bambu runcing maupun senapan, namun menggunakan konsepsi pemikiran dan tindakan nyata apa yang mesti dipersembahkan bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang sudah dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini.

"Bung Karno sudah menyampaikan, beliau lebih menyukai pemuda yang ngopi merokok tapi membicarakan kepentingan bangsa dan negara daripada si kutu buku yang mementingkan dirinya sendiri," pungkasnya.

Iklan