Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, Muhammad Rifa'i, menjelaskan, giat tasyakuran ini berkenaan dengan telah ditetapkannya tiga tokoh nasional dari Provinsi Jawa Timur menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat.
Ke tiga tokoh tersebut ialah Presiden ke- 4 Republik Indonesia (RI) yang juga mantan Ketua Umum PB NU, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari Kabupaten Jombang.
Lantas ada sesepuh NU seorang ulama besar dari Bangkalan, Madura, K.H. Syaikhona Muhammad Kholil, dan kemudian Marsinah seorang pejuang buruh yang meninggal di era orde baru dan ia merupakan putri asli dari Kabupaten Nganjuk.
"Beliau (K.H. Syaikhona Kholil) adalah gurunya para muazis Nahdhatul Ulama. Sangat layak dan wajar mendapat gelar Pahlawan Nasional. Yang ke dua adalah Abdurrahman Wahid salah satu pendiri dari PKB. Beliau pernah juga menjadi Ketua Umum PKB dan sangat layak menjadi Pahlawan Nasional," jelas dia.
"Yang ke tiga adalah Marsinah. Selaku aktivis buruh pada zamannya sekitar tahun 1993. Beliau aktivis buruh yang melakukan pemberdayaan dan pendampingan kepada buruh sampai mendapat siksaan. Tahu-tahu beliau pulang tinggal nama. Kenapa DPC PKB Kabupaten Blitar menggelar tasyakuran karena ketiga-tiganya putra terbaik dari Jawa Timur," urainya.
Pengadaan tasyakuran ini dikatakan Rifa'i juga atas instruksi dari DPW PKB Jawa Timur. PKB Jawa Timur diungkapkan Rifa'i memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada ketiga putra daerah asli Jawa Timur itu lantaran jasa mereka kepada negara dan bangsa sungguh luar biasa dan diakui oleh negara melalui pemberian gelar Pahlawan Nasional tahun ini.
.png)