Jelang Pilkada 2024, Pengamat Politik Fathul Sebut Ndoro Nur Tak Ada Lawan

RM Nurhidayat Hanyokrokusumo Kenakan Baju Batik Biru, Bersama Bacalon Bupati Seluruh Indonesia di Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Beberapa waktu lalu, Foto: Dok.Ist-Slamet.

Pemalang - Dinamika politik dalam hari hari ini semakin memanas tergambar dari beberapa statemen para pengamat politik dari berbagai guru besar dosen maupun ahli politik.

Situasi ini mengalir cepat menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kabupaten Pemalang 2024, satu nama mencuat dengan kekuatan sinyal yang tak terbantahkan.

RM. Nurhidayat Hanyokrokusumo, yang akrab disapa dengan julukan Sang Pelatih atau Ndoro Nur. Dengan gaya nyentrik dan semangat yang membara siap mengarungi kontestasi politik daerah dengan visi yang jelas dan tagline "PEMALANG" atau PErtanian MAju LANGgeng.

Memiliki slogan "Salam Satu Rasa Sampun" yang telah mendapat tempat di hati masyarakat, Ndoro Nur menjanjikan era baru bagi Pemalang, dimana kemakmuran bukan hanya mimpi.

Ndoro Nur penuh semangat penyempurnaan ibadah ingin mewakafkan dirinya sebagai Bupati Pemalang.

Pengamat politik senior, Fathul, menegaskan bahwa Ndoro Nur memiliki peluang besar untuk unggul.

"Tidak ada lawan yang sepadan untuk Ndoro Nur," ucap Fathul di salah satu Hotel di Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Menurutnya, masyarakat Pemalang haus akan kepemimpinan yang kuat dan visioner, tampaknya telah menemukan harapan dalam sosok Ndoro Nur.

Namun, persaingan masih terbuka lebar dengan kemungkinan munculnya kandidat-kandidat berkaliber seperti Mansur Hidayat (Incumbent), Anom Widiantoro, Slamet Efendy (SE), Nurkholies Herry Setiawan, dan Eka Prasetya Wardaya.

"Sosok Ndoro Nur lah, yang di harapkan masyarakat figur tersebutlah yang secara nyata punya wawasan yang mumpuni, elektabilitas dan juga kapasitas logistiknya mumpuni," ujarnya.

Dengan pemilihan kepala daerah yang akan menentukan masa depan pembangunan dan semangat kolektif masyarakat, Kabupaten Pemalang berdiri di ambang perubahan signifikan.

Kabupaten Pemalang berada di ambang perubahan, dengan pemilihan kepala daerah yang tidak hanya akan menentukan arah pembangunan tetapi juga spirit kolektif masyarakatnya. Siapakah yang akan memimpin langkah Pemalang selanjutnya? Waktulah yang akan menjawab.

Demi Pemalang yang lebih baik masyarakat diharap cerdas dan selektif dalam memilih pemimpin untuk lima tahun kedepan.