Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Jembatan SP II Masi Menyisakan Tahap Pekerjaan Vinising yang Belum Selesai Dengan Baik, LSM Getuk Minta BPK Segera Audit

Liputanesia
3 Jan 2022, 17:41 WIB Last Updated 2022-10-03T16:08:22Z

Liputanesia.co.id, Anambas – Proyek Pembangunan Jembatan Selayang Pandang (SP) II yang mengunakan dana hering APBD Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) dan APBD Provinsi Kepulauan Riau sebesar 72 milyar, Diduga masih menyisakan tahap pekerjaan Vinising yang belum rampung dengan baik, Senin (3/1/2022).

Anggaran yang tergolong besar tersebut, pada Sabtu (1/1) pagi. telah dilaksanakan acara syukuran tepung tawar oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas H.Abdul Haris dengan menandakan bahwa, akses jembatan SP II sudah dapat digunakan dan dilalui masyarakat.

Meskipun jembatan SP II sudah dapat di fungsikan secara utuh, dan sekaligus Bertepatan sebagai Kado Tahun Baru 2022, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan masi banyak terdapat pekerjaan Vinising disepanjang jembatan yang belum terselesaikan.

@liputanesia.co.id

Seperti terdapat sompelan di bahu jembatan SP II yang langsung di cat tampa dihaluskan kembali, bahkan bekas coran plaster dinding di sisi sepanjang Jembatan tampak kasar dan tidak rapi langsung ditutupi dengan cat, sehingga terkesan pengerjaan nya terburu buru dan kurang pengawasan.

Salah seorang Warga Tarempa saat dimintai tanggapannya oleh Awak Media ini terkait pekerjaan Vinising disepanjang jembatan SP II yang masi menyisakan dan perlu dirapikan, Warga mengatakan.

“Saya sebagai masyarakat tarempa merasa bangga, jempatan ini telah dapat di lintasi setelah pak Bupati Abdul Haris tepung tawar”

“Karena jempatan SP II ini, merupakan salah satu destinasi wisata lokal dan menjadi daya tarik yang dapat dilihat bagi pendatang yang berkunjung ke tarempa Anambas,” sebut warga yang engan menyebutkan nama nya, saat berhenti di jempatan SP II yang sedang membawa kedua anak nya dan mengaku tinggal di kampung baru.

Namun di sisi lain, jembatan ini juga terlihat kurang rapi dan kasar dalam tahap pengerjaan akhir. saya sebagai warga Berharap agar kontraktor proyek ditegur oleh dinas terkait, apalagi jembatan ini akan digunakan dalam jangka waktu yang lama, bahkan buat anak cucu kita kedepan. jadi pengerjaan nya juga harus bagus dan menjadi contoh didaerah lain,” harap Warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, Ketua Harian LSM Gerakan Tuntas Korupsi (Getuk) Kepri, Tengku Azhar yang juga sedang berada di lokasi jembatan dalam rangka mengisi liburan di pulau Anambas mengatakan,” Langkah Pemerintah Daerah sudah tepat untuk membangun jembatan Selayang Pandang (SP) II. Akan tetapi ada baik nya pelaksanaan di lapangan sebelumnya perlu dilakukan pengawasan lebih baik lagi, bahkan dengan belum terpasang nya lampu disepanjang jembatan, bisa mengakibatkan rawan bagi sipengendara sepeda motor yang berlalu lalang.

@liputanesia.co.id

Meski jembatan SP II telah diresmikan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), berkelang dua hari kemudian, jembatan SP I. kini, telah memakan korban satu orang bocah SD. dan dua teman lain nya mengalami luka-luka setelah terjatuh terjebur kedalam laut sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Tarempa pada, Minggu malam (2/1).

Dari hasil pantauan LSM (Getuk) Kepri dilapangkan,” Masi terdapat tahap pekerjaan Vinising yang diduga belum terselesaikan, seperti serangkaian proses untuk melapisi permukaan bangunan di sisi jembatan maupun dinding jembatan oleh pihak kontraktor proyek”

Selain itu,” LSM (Getuk) Kepri juga meminta BPK RI perwakilan Kepri di batam, segera mengaudit Proyek Pembangunan Jembatan Selayang Pandang (SP) II, yang telah menghabiskan Anggaran sebesar 72.000.000.000 miliar dengan menyisakan pekerjaan diduga telah terjadi Mark up.

Bahkan di waktu pengerjaan awal LSM (Getuk) Kepri melihat, para pekerja yang sedang melakukan pengelasan pemancangan tiang jembatan. tidak mengunakan pengamanan (Safety),” Pungkas Tengku dengan heran menceritakan waktu awal pemancangan tiang jembatan SP II tahun 2019 yang lalu.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak-pihak terkait yang dapat dihubungi awak media ini untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut.

(A6)

Iklan