Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Tim Monev Cek Pembangunan di Desa Ciruas, Ini Kata Pendamping Desa dan TPK

Abdul Rahman
10 Jun 2025, 15:06 WIB Last Updated 2025-06-10T08:06:36Z
Pendamping Desa dan Ketua TPK pekerjaan cek kegiatan yang sedang berjalan di Desa Ciruas, Selasa (10/6/2025)/Liputanesia/Foto: Abdul Rahman.

Serang - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) mengecek pekerjaan dua pembangunan tempat sampah sementara (TPS) dan satu pembangunan posyandu yang ada di Desa Ciruas Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang-Banten, Selasa (10/6/2025).

Pendamping Desa Ciruas, Fauzi, mengatakan, setelah melakukan pengecekan pekerjaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Posyandu, ketiga bagunan itu melebihi daripada rencana pembangunan.

Namun, kata Fauzi, ada satu bangunan yang harus diperbaiki sebelum finishing, untuk menambah kekurangan pada ukuran ketinggian. Hal itu harus segera dilakukan agar sesuai dengan perencanaan pembangunan.

"Makanya, kita monitoring saat pembangunan sedang berjalan, agar saat itu juga langsung eksekusi untuk melakukan perbaikan. Pembangunan itu juga dikatakan selesai, apabila telah dipasang atau ditempel prasasti," ujar Fauzi.

Untuk Desa Ciruas, secara dokumentasi, menurutnya sudah bisa dikatakan rapi. Namun harus tetap untuk ditingkatkan lagi, karena bagi desa yang belum itu masih bisa diwajarkan.

"Selebihnya untuk Desa Ciruas, karena sesuai perencanaan artinya termasuk bagus," kata Fauzi.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Wahyudin, dia menuturkan bahwa semua pekerja pembangunan itu adalah dari warga setempat dan tidak berasal dari warga luar.

Lanjut Wahyudin, dia selalu melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung di Desa Ciruas.

Adapun kekurangan di dalam pekerjaan, kata Wahyudin, dia langsung sigap untuk melakukan perbaikan dan memenuhi kebutuhan para petukangan / pekerja dalam hal material bangunan.

Wahyudin menambahkan, karena memang permasalahan hampir di setiap desa itu adalah persoalan persampahan, maka pemerintah desa khususnya desa Ciruas, untuk saat ini hanya mampu membuat tempat pembuangan sementara (TPS).

Tujuannya kata Wahyudin, agar masyarakat sadar akan kebersihan, dan tidak membuang sampah lagi secara sembarangan. Adapun teknisnya nanti, pemerintah desa akan melakukan musyawarah bersama warga setempat.

"Iya, kami akan melakukan musyawarah dengan masyarakat terkait dengan pengelolaannya, termasuk juga tentang kesediaan atau kesiapan warga untuk mengelolanya," tutup Wahyudin.

Iklan