![]() |
Stand Ekspo Pendidikan Korwil Kecamatan Banjarsari Menampilkan Karya Anak Didik SD, Rabu (18/6/2025) di Ekspo Pendidikan Ciamis 2025./Liputamesia. (Foto: Heru Pramono) |
Bertempat di Halaman Aula Dinas Pendidikan Kabupan Ciamis, Rabu (18/6/2025) pagi stand ekspo pendidikan tersusun rapih karya hasil peserta didik anak SD se Kecamatan Banjarsari.
Bertajuk konsep "Motekar (Motivasi, Tekad dan Berkarakter)," stand ekspo pendidikan dikemas karya nyata anak didik di wilayahnya.
"Banjarsari berusaha eksis dengan menggali potensi guru yang makin hebat, sehingga kreatifitas anak makin berkembang," ujar Korwil Pendidikan Kecamatan Banjarsari, Euis Djudju Heryanti kepada Liputanesia, Rabu (18/6/2025) siang.
"Semua yang ditampilkan adalah hasil karya anak didik atau siswa SD di wilayah Kecamatan Banjarsari," ucap Euis.
Disampaikan, Evy Rismayanti guru SDN 2 Banjarsari, sedikitnya ada lima puluh (50) karya anak didik SD yang ditampilkan.
"Sedikitnya ada lima puluh (50) hasil karya anak SD yang ditampilkan, seperti buku cerita dan pembelajaran (Pop Up Book), Galeri Naura (hasil menggambar dan mewarnai anak) serta masih banyak lagi," ungkap Evy Rismayanti.
Disebutkan, Ibu Heri Juhairiah guru SDN 2 Sindangsari, konsep MOTEKAR disini didasari atas hasil kreasi dan kecerdasan Ilmu yang hebat dari anak didiknya.
"Karya ini upaya mendorong semangat karakter yang positif melalui karya nyata peserta didik dan menjadikan ajang apresiasi kreativitas dan tekad anak-anak dalam belajar," ucap Ibu Heri Juhairiah.
Selanjutnya dijelaskan, Ibu Anis Handayani guru SDN 1 Banjarsari dan Ega Nurma Aprilianti guru SDN 2 Cibadak, kelebihan pada karya buku Pop Up Book adalah siswa bisa belajar sambil bermain.
"Kelebihan pada Pop Up Book adalah didalamnya berisi materi pembelajaran dan cerita, namun dapat dipelajari sambil bermain," jelas keduanya.
"Gambar bisa bergerak dan seakan hidup, sehingga bagi anak yang belajar akan lebih menyenangkan (sambil main)," imbuh Ibu Ega Nurma Aprilianti.
Selain dari itu, masih banyal lagi karya yang ditampilkan dari bahan bekas seperti taplak meja sablon, sapu tangan batik celup jumputan, manik-manik dari kertas (kalender bekas) serta masih banyak lagi," tuturnya.
Konteks pada buku Pop Up Book ini sejatinya memberikan inspirasi tentang pentingnya literasi, sains, dan seni dalam pembelajaran. "Ini ajang apresiasi kreativitas dan tekad dari anak-anak dalam belajar," pungkasnya.