![]() |
Visual tembusan asap kawah G. Lewotobi Laki-laki Tanggal 1 Januari 2024/Dok.vsi.esdm |
Letusan terjadi pada pukul 17.49 Wita dengan tinggi kolom abu sekitar 700 meter di atas puncak gunung.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro melaporkan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8.8 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 4 menit 1 detik.
Letusan gunung dengan ketinggian 2.284 meter di atas permukaan laut, sejumlah desa seperti Pululera, Hokeng Jaya, Klatanlo, Desa Persiapan Padang Pasir dan Desa Boru di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, dilanda hujan abu.
Warga Desa Hokeng Jaya Yustinus Sura mengutarakan, hujan abu hampir terjadi setiap hari. Kondisi ini tidak hanya membuat warga cemas, tetapi ruang gerak mereka terbatas.
Para petani enggan ke kebun lantaran tanaman perkebunan seperti kakao dan kelapa dipenuhi abu vulkanik.
“Kami tidak bisa panen. Karena kita paksa bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan. Abunya sangat tebal,” tuturnya.
Yustinus mengatakan warga sudah pasrah dengan keadaan. Tidak ada pilihan selain memilih bertahan di rumah.
Sementara itu, Camat Wulanggitang Fredy Moat Aeng mengemukakan sekitar tujuh desa terdampak erupsi Lewotobi. Yaitu Hokeng Jaya, Klantanlo, Nawakote, Boru, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Persiapan Nawakote B, Pululera, dan Dulipali.
Pemerintah telah memberikan bantuan masker dan air bersih kepada masyarakat yang terdampak. Namun, kesadaran masyarakat untuk mengenakan alat pelindung masih rendah.
“Ini yang kadang menjadi persoalan kita di sini. Tetapi kami dari pemerintah terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mengenakan pelindung saat beraktivitas di luar rumah,” ujar Fredy.[]
(YRn)