Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, secara simbolis menyerahkan bantuan pompa air kepada petani, Kamis (16/5/2024)/Liputanesia/Foto: Humas-Slamet. |
Bantuan yang berasal dari Kementerian Pertanian RI tersebut diserahkan Bupati di Aula Kodim 0711/Pemalang, Kamis (16/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Mansur mengungkapkan pemberian bantuan pompa air merupakan wujud perhatian Kementerian Pertanian dalam upaya pertambahan areal tanam di Pemalang.
“Perlu kiranya saya sampaikan, bahwa pemberian bantuan pompa air kepada petani merupakan salah satu wujud perhatian Kementerian Pertanian terhadap upaya pertambahan areal tanam di Pemalang,” ujar Mansur.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menambah areal tanam yang ada saat ini adalah dengan pompanisasi. Adanya pompanisasi diharapkan dapat membantu petani untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian,” imbuhnya.
“Sehingga indeks pertanamnya dapat meningkat, yang tadinya setahun hanya satu kali tanam, bisa menjadi dua kali tanam, dan yang tadinya dua kali tanam, bisa menjadi tiga kali tanam,” imbuhnya lagi.
Menurut Mansur pompanisasi terutama berguna untuk meningkatkan produktifitas areal tanam yang sulit mendapatkan suplai air.
“Pada pokoknya, pompanisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pertanian daerah, terutama di lahan-lahan pertanian yang sulit mendapatkan suplai air, seperti saat musim kemarau datang, sawah tadah hujan, maupun lahan pertanian dengan kondisi tertentu yang membutuhkan bantuan pompa untuk mengalirkan air,” kata Mansur.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Prayitno mengungkapkan latar belakang Pemalang memperoleh bantuan alat pertanian dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
Menurutnya Kabupaten Pemalang menduduki peringkat ke-tiga produksi gabah kering di Jawa Tengah sehingga kemudian dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan).
Dalam kunjungan tersebut, Mentan melihat potensi besar pertanian di Kabupaten Pemalang, sehingga kemudian diputuskan pemberian bantuan berupa pompa air.
“Kita memperoleh peringkat ke-tiga di Jawa Tengah dengan produksi gabah kering giling 384,39 ton dengan luas panen 73.432 hektar,” ungkap Prayitno.
“Alhasil pada tanggal 23 April 2024 lalu, menghadirkan Pak Menteri ke Kecamatan Comal, hasilnya adalah karena ada potensi, maka sekarang kita rasakan yaitu bantuan pompa ini. Hasil ke-dua yaitu terkait pupuk subsidi, kita mendapatkan tambahan 100%,” sambungnya.
Terkait dengan bantuan pompa air yang dibagikan, menurut Prayitno akan mampu mengairi persawahan seluas 2045 hektar. Sawah seluas itu diharapkan mampu menghasilkan padi sebesar 12.270 ton.