Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Pedagang Pasar Impres Mengeluh! Barang Dagangan Gagal Dikirim Kapal Fery MV Seven Star Island

Tengku Azhar
18 Des 2022, 15:59 WIB Last Updated 2022-12-18T09:20:55Z
Kapal Fery MV Seven Star Island Tujuan Tanjungpinang-Tarempa setelah tiba di pelabuhan tarempa pada Sabtu (17/12) malam.

Liputanesia, Anambas - Ditengah butuhnya bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta memasuki angin Utara, pedagang pasar impres mengeluhkan barang kebutuhan pokok masyarakat gagal dikirim oleh pihak Management Kapal Fery MV Seven Star Island tujuan Tanjungpinang-Tarempa.

Keluhan tersebut disampaikan pedagang yang berjualan di Pasar Impres Tarempa. Kabupaten Kepulauan Anambas kepada wartawan ini, barang-barang saya itu sayur-sayuran, cabai, tomat dan bawang tak bisa dimuat. Alasannya barang penumpang banyak," sebut pedagang saat ditemui wartawan ini di pasar impres, Sabtu (17/12) malam.

"Barang itu dikirim dari orang yang belanjakan barang saya di batam, katanya barang kita belum bisa di angkut ke Kapal Cepat MV Seven Star Island. Karena yang diutamakan barang penumpang."

Barang-barang yang diduga paket titipan online menumpuk setelah di bongkar dari Kapal Fery MV Seven Star Island di Pelabuhan Tarempa.

Lanjutnya, "untuk barang ke matak ada 13 kotak, yang saya punya 9 kotak, jadi banyak juga. Bahkan saya sudah tiga (3) kali, dan ini yang ke empat (3) kalinya barang saya tak di angkut Cruew MV Seven Star Island," tambahnya.

"Dua (2) bulan yang lalu saya juga rugi, mobil udah dicarter dan dibayar, tapi barang-barang saya dikembalikannya lagi. Kemudian barang-barang itu dibawa lagi ke pinang," ungkap (K) mengaku berusia 33 tahun meminta agar namanya cukup inisial saja.

Adapun kerugian yang dirasakan salah satu pedagang, diduga diakibatkan pihak kapal cepat MV Seven Start Island lebih mendahulukan paket-paket pengiriman barang jenis online yang terlihat jelas dan terpantau Wartawan ini sedang membongkar paket kiriman barang di pelabuhan Tarempa.

Sungguh sangat disayangkan, barang yang seharusnya sampai dan bisa diperdagangkan sebagai kebutuhan masyarakat seperti sayur-sayuran, bawang merah, bawang putih, cabai kecil, cabai merah dan tomat. Kini barang-barang tersebut harus dikembalikan lagi ketempat pengiriman awal di Batam.

Disamping kerugian yang dialami pedagang, masyarakat juga kemungkinan sedikit kualahan mencari barang-barang kebutuhan di pasar menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), meski belum diketahui apakah akan ada kenaikan harga barang nantinya.

Ditempat terpisah, pihak Cruew Kapal Fery MV Seven Star Island menjelaskan kenapa sebagian barang-barang di pelabuhan punggur Batam tidak di angkut.

"Itu hanya sebagian aja, Syahbandar Batam tidak mengijinkan kepada petugas yang ada di pelabuhan, ya cuma itu aja," kata Cruew Kapal Seven Star Island pria berbadan tinggi tersebut.

Pihak kapal sudah ditegur, dan barang yang kami bawa yang bisanya aja pak. Tapi kalau kapasitas kemampuan kita cukup pasti kita bawa .

Ketika disingung apakah ada pilih kasih terkait pengiriman barang bagi orang-orang khusus yang berada di kota tarempa.

Cruew Kapal langsung menepis anggapan yang ditanyakan wartawan ini," kalau pilih kasih tak ada pak, pokoknya yang bisa kita bawa ya cuma segitu aja. Tapi kalau kita memaksakan diri mungkin tak bisa," ujar Cruew Kapal di ruang Kapten yang lagi sibuk melayani pengambilan barang titipan masyarakat.

Sambungnya, "sekarang gini ya pak ya, langsung aja ke agennya yang di Batam. Kalau di kita, kalau orang di sana (Maksudnya di Batam-Red) tidak mengizinkan lagi ! Tak mungkin kita memaksakan diri kan. Karena kita patokannya Syahbandar pak, kalau mengenai keluhan-keluhan sebenarnya pihak management MV Seven Star Mengerti. Jadi langsung aja bapak ke agen ya," pungkasnya menutup konfirmasi wartawan ini.

Mencermati hal tersebut, untuk itu diharapkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Segera dapat mencarikan solusi terkait pengiriman barang kebutuhan pokok masyarakat.

Iklan