"Kita akan menginisiasi bagaimana kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar kita, dan kita akan awali dari hal yang kecil dan saya yakin akan semakin besar ketika kolaborasi yang kita lakukan secara menyeluruh," ujar Agus Dwi Sulistyantono dalam sambutannya.
Aksi bersih sungai ini digagas mengingat pentingnya menjaga kebersihan aliran sungai, terutama menjelang musim hujan. Agus Dwi menekankan bahwa aliran sungai yang bersih dapat mencegah banjir dan menjaga kelangsungan ekosistem.
"Yang terjadi aliran sungai sebagai tumpuan kita untuk menyalurkan air sampai di lautan ternyata tersumbat, maka pada hari ini kita bersama bergabung. Pembersihan sungai dan saluran sudah dilakukan secara periodik dan merata ke seluruh saluran Kota Tegal karena ini menjadi tusi dari OPD terkait, tetapi itu tidaklah cukup kalau diserahkan dinas. Maka harus ada peran serta dari pihak lain dan masyarakat dalam membersihkan sungai," tambahnya.
Agus Dwi juga menjelaskan bahwa gerakan ini adalah bagian dari kolaborasi pentahelix yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dunia akademik, swasta, dan media. Dengan melibatkan banyak pihak, dia berharap bahwa program ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Dan karakter sungai Kota Tegal berbeda dengan wilayah lain, sehingga treatmennya bagaimana pengelolaan sungainya tentu berbeda. Sehingga dunia akademik yang juga menjadi bagian pentahelix nanti memberikan kontribusi tata cara treatmen yang sesuai, supaya kita bisa melakukan berbagai usaha untuk kesehatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan kegiatan membersihkan sungai menjadi bagian kegiatan sosial," ungkap Agus Dwi.
Dalam pandangannya, aksi bersih sungai ini hanyalah langkah awal dari upaya berkelanjutan untuk mengembalikan fungsi sungai di Kota Tegal. Ia berharap kegiatan ini dapat menyebar ke wilayah lain dan membuka potensi sungai sebagai destinasi wisata serta meningkatkan ekonomi lokal.
"Ini mungkin berkelanjutan ke wilayah lain di kecamatan lain, sehingga sungai di Kota Tegal bisa sesuai dengan fungsinya mengaliri air, dan ke depan bukan hanya itu, nanti diharapkan bisa berkembang menjadi sebuah wisata sungai maupun hal lain yang terutama bisa mendongkrak perekonomian warga," jelas Agus Dwi.
Selain itu, Agus Dwi mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan sungai, agar tidak ada lagi kebiasaan membuang sampah sembarangan.
"Sehingga ketika ada orang yang membuang sampah di sungai, mereka akan malu dan merasa tidak enak karena sungainya bersih, tetapi kalau sungainya tidak bersih maka mereka tidak ada rasa sungkan untuk membuang sampah di sungai," katanya.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan alat berat untuk membersihkan enceng gondok, lumpur, dan sampah di Kali Sibelis. Agus Dwi bahkan turun langsung memimpin pembersihan dengan menaiki alat berat dan menginstruksikan operator ekskavator untuk memindahkan sampah ke truk-truk DPUPR Kota Tegal yang kemudian diangkut ke TPA.