Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Gunung Semeru Meletus Lagi, Radius 5 Km Masyarakat Tak Boleh Aktifitas

Redaksi
24 Mar 2024, 23:40 WIB Last Updated 2024-09-09T17:17:33Z
Ilustrasi/Liputanesia/Foto: Akurat

Malang - Abu vulkanik berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal menyembur ke arah barat dan barat laut menyusul erupsi Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang, dan Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024), pukul 23.00 WIB.

Peristiwa alam tersebut memaksa masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Letusan Gunung Semeru ini dengan ketinggian1,2 kilometer di atas puncak. “Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut,” jelas Ghufron Alwi, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru melalui keterangan laporan tertulisnya, di Lumajang, Minggu (24/3/2024).

Dia mengatakan erupsi Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.

Menurut laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi sebanyak empat kali dalam sehari pada Sabtu (23/3/2024).

Erupsi pertama terjadi pukul 05.44 WIB, kemudian erupsi kedua pukul 07.28 WIB, ketiga pukul 08.07 WIB, dan terakhir pukul 23.00 WIB. Tinggi letusan juga menunjukkan peningkatan, pada erupsi pertama dengan letusan setinggi 600 meter di atas puncak.

Selanjutnya, erupsi kedua tercatat tinggi letusan menjadi 700 meter di atas puncak. Erupsi ketiga menjadi 1 kilometer dan erupsi keempat lebih tinggi, yakni mencapai 1,2 km di atas puncak.

Jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas sebanyak 130 kali sepanjang 1 Januari hingga 23 Maret 2024, namun sejauh ini tidak ada dampak letusan yang signifikan berdasarkan informasi dari BPBD Lumajang.

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Erupsi Gunung Merapi sudah sering terjadi. Meski masyarakat di kawasan ini terbiasa menghadapi kejadian alam tersebut, kewaspadaan harus tetap terjaga dan tatap harus mematuhi imbauan petugas berwenang.

(YRn)

Iklan