Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

BPJS Kesehatan Workshop Bersama Insan Pers Dan Komunitas Thalassemia, Sinergi Program JKN

Redaksi
20 Jun 2023, 14:27 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:38Z

Kota Langsa - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kota Langsa menggelar Media Workshop, peserta JKN dan Komunitas Thalassemia terkait sinergi Program JKN demi menyukseskan transformasi mutu pelayanan JKN dalam meningkatkan pemahaman dan mengedukasi peserta JKN terhadap hak dan kewajiban di laksanakan Truffle Box Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Selasa (20/06/23).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Langsa, Sri Yulizar Pohan mengatakan salah satu strategi yang BPJS Kesehatan lakukan adalah dengan gencar melakukan sosialisasi kepada komunitas-komunitas demi tercapainya transformasi mutu layanan Program JKN.

Memberi pemahaman yang baik sangat berarti bagi masyarakat untuk mengetahui apa itu JKN dan BPJS Kesehatan serta bagaimana cara mengakses pelayanan tersebut, sehingga diharapkan setelah kegiatan ini, masyarakat yang dulunya masih bingung bagaimana cara berobat, sekarang telah mengerti prosedur pengobatan dengan benar yang dapat dijamin oleh Program JKN.

“BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan JKN bagi seluruh rakyat Indonesia, sedangkan Program JKN sendiri merupakan program jaminan sosial sesuai amanah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004," Sri menambahkan.



Kami terus berupaya meningkatkan transformasi mutu layanan agar layanan yang dirasakan peserta mudah, cepat, dan setara dalam mengakses layanan baik administrasi di kantor cabang maupun di fasilitas kesehatan, termasuk dengan anak thalassemia, terang Sri.

Anak dengan thalassemia membutuhkan perawatan jangka panjang, biaya perawatan dan obat-obatannya tidaklah murah. Bisa saja mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya akan tetapi dengan memanfaatkan Program JKN, para anak thalassemia bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai tanpa khawatir terbebani oleh biaya besar,” kata Sri.

Tak lupa Sri menginfokan bahwa BPJS Kesehatan telah memiliki kanal layanan untuk melayani masyarakat, baik secara tatap muka maupun non tatap muka. Untuk layanan tatap muka seperti kantor cabang atau kantor kabupaten/kota, BPJS Kesehatan memiliki Program BPJS Keliling dan BPJS Siap membantu (BPJS SATU) di rumah sakit.

Sedangkan untuk pelayanan tanpa tatap muka masyarakat bisa mengakses Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), BPJS Kesehatan Care Center 165, Chat Asisten JKN (CHIKA) dan website BPJS Kesehatan, jelas Sri.

“Sekarang Peserta jika ingin mengakses fasilitas kesehatan, cukup menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan identitas Peserta Program JKN, sehingga peserta cukup membawa KTP untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tempat peserta terdaftar,” tutur Sri.

Sebagai penutup Sri berharap adanya sinergi yang juga didukung oleh insan pers pada kegiatan ini, agar informasi terkini terkait Program JKN dan kebutuhan darah rutin unruk anak pemgidap Thalassemia sebulan sekali bahkan ada yang sebulan dua kali, dapat diterima secara merata oleh masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.



Ketua Popti Cabang Langsa, dr. Reni Suryanti, SpA mengapresiasi apa yang telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam menyampaikan informasi Program JKN bagi komunitas karena bisa dijadikan untuk bertukar pikiran dan sumber informasi yang akurat mengenai Program JKN terutama untuk menangkal banyaknya informasi hoax yang beredar.

Program JKN selalu hadir menemani masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan secara rutin, bila Program JKN dari BPJS Kesehatan tidak ada, maka akan banyak masyarakat yang tidak dapat mengakses layanan Kesehatan untuk berobat. ucap Reni.

Dengan Program JKN, anak dengan penyakit thalassemia mendapatkan pertolongan medis dengan cepat, apalagi sudah dilakukan penyederhanaan layanan sejak tahun 2021, tanpa perlu melalui proses administrasi yang panjang.

Pasalnya, anak dengan thalassemia ini bergantung seumur hidup pada transfusi darah, obat anti hemofilia, dan obat kelasi besi. Apabila mereka tidak mendapatkan perawatan tersebut, kondisi kesehatannya bisa memburuk dan bahkan berujung pada kematian, jelas Reni.

Perawatan untuk penyakit thalassemia memang memerlukan biaya yang tidak sedikit, tanpa adanya Program JKN, biaya tersebut akan terasa memberatkan, bahkan bisa-bisa penderita gagal mendapatkan pertolongan tepat waktu karena hambatan biaya,” terang Reni.

Reni juga menambahkan dengan kegiatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan Cabang Langsa membuat masyarakat lebih mengenal Program JKN dan penyakit thalassemia.

Tentunya kegiatan ini sebagai bentuk dukungan dan perhatian pada anak dengan thalassemia dari BPJS Kesehatan. Salah satu yang membuat penderita semangat dalam menjalani pengobatan adalah dengan berkumpul dan bersilaturahmi dengan kerabat seperti kegiatan kita ini, tutup dokter Reni.

Iklan