Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Aceh Tamiang Berduka, Korban Meninggal Naik Menjadi 28 Orang akibat Bencana Banjir dan Longsor

Redaksi Liputanesia
2 Des 2025, 20:44 WIB Last Updated 2025-12-02T13:46:46Z
Suasana rumah warga yang porak poranda diterjang banjir di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang./Liputanesia/Dok.Ist. 

Aceh Tamiang - Bencana akibat Siklon Tropis Senyar yang melanda wilayah Aceh Tamiang pada November 2025 kembali menorehkan duka mendalam.

Hingga Selasa malam (2/12/2025), jumlah korban meninggal dunia dilaporkan meningkat menjadi 28 jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda enam kecamatan.

Data terbaru yang diterima redaksi dari Pusdalops BPBD Aceh Tamiang menyebutkan 28 orang meninggal dunia di sejumlah titik terdampak.

Berikut daftar korban meninggal dunia baik itu yang sudah terdata maupun yang belum terdata yang masuk ke redaksi liputanesia sebagai berikut;

Kecamatan Kejuruan Muda

Desa Alur Gantung, Longsor menewaskan 5 orang, yaitu:
  • Eka Suryani (Perempuan, Dewasa)
  • Dea Alfionika (Perempuan, Dewasa)
  • Azka Nurizki (Laki-laki, Remaja)
  • Muhammad Zikri (Laki-laki, Remaja)
  • Lela Wani (Perempuan, Dewasa)

Kampung Bukit Rata, Banjir menyebabkan 3 korban meninggal dunia. Seluruhnya belum teridentifikasi.

Kecamatan Manyak Payed

Desa Tualang Baro, Banjir menewaskan 4 orang, dua di antaranya telah teridentifikasi:
  • Husaini (Laki-laki, Dewasa)
  • Deni (Laki-laki, Dewasa)
  • 1 Laki-laki (Dewasa, belum teridentifikasi)
  • 1 Laki-laki (Anak-anak, belum teridentifikasi)


Kecamatan Karang Baru (Wilayah RSUD)

Wilayah RSUD Karang Baru, Banjir mengakibatkan 10 korban meninggal dunia. Seluruhnya belum teridentifikasi.

Kecamatan Sekerak

Kampung Pantai Perlak, Banjir menewaskan 1 orang, belum teridentifikasi.

Kecamatan Rantau

Rantau, Banjir menelan 1 korban jiwa yang belum teridentifikasi.

Kecamatan Kota Kualasimpang

Kampung Kota Kualasimpang, Banjir menyebabkan 2 korban meninggal, yaitu:
  • Buyung (Laki-laki, Dewasa)
  • 1 orang belum teridentifikasi

Kampung Bukit Tempurung, Banjir juga menewaskan 2 orang, keduanya belum teridentifikasi.

Situasi ini mengisyaratkan, bahwa bencana banjir yang melanda Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tamiang, belum berakhir. Laporan korban terus bergerak setiap jam seiring semakin lancarnya komunikasi dari lapangan.

Harapan besar tertuju kepada masyarakat yang masih bertahan di pengungsian agar segera mendapatkan bantuan memadai. Minimnya kebutuhan dasar dikhawatirkan akan menambah jumlah korban, terutama anak-anak dan perempuan, yang paling rentan dalam situasi darurat seperti ini.

(Dedi Muliyadi)

Iklan