Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Hardikda Aceh Ke-63, Pemkab Aceh Tamiang Luncurkan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Dan Syariat

Liputanesia
2 Sep 2022, 15:06 WIB Last Updated 2022-10-27T08:06:48Z
Peserta Peringatan HARDIKDA Aceh ke - 63 tampak mengenakan pakaian adat khas Aceh Tamiang.

Aceh Tamiang - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-63 di aula SKB Aceh Tamiang, Jum’at (2/9/22).

Peringatan Hardikda tahun ini, oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang dijadikan momen Launching Pendidikan Muatan Lokal berbasis Budaya dan Syariat dalam bentuk Baca Tulis Al-Qur’an dan Adat Budaya Tamiang.

Bupati Aceh Tamiang yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Abdul Muthalib mengatakan Hardikda Aceh merupakan salah satu bentuk keistimewaan Aceh dalam rangka memperkuat semangat kita meningkatkan mutu pendidikan daerah.

“Pada momen ini, Kami juga meluncurkan Kurikulum Muatan Lokal yang memuat dua materi pelajaran yaitu Baca Tulis Al-Quran (BTQ) dan Adat Budaya Tamiang (ABT)”, tutur Kepala Disdikbud Aceh Tamiang.

Lebih lagi terangnya, Muatan Lokal pada satuan pendidikan dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) proses pembelajaran yang berisikan tentang Al-Quran untuk membekali kemampuan peserta didik dalam menulis dan membaca Al-Quran sehingga terbentuk generasi berkarakter Islami. Sedangkan Adat Budaya Tamiang (ABT) adalah proses pelajaran yang berisikan adat dan budaya Tamiang untuk membekali pengetahuan dan keterampilan sehingga terbentuk generasi yang dapat mewarisi, melestarikan, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang sesuai dengan kewenangannya telah merumuskan Kurikulum, Silabus, dan Bahan Ajar yang dapat digunakan guru dalam pengejawantahannya”, jelas Muthalib.

Penyusun Budaya Adat Tamiang, Suryani mengatakan lahirnya kurikulum ini ditalarbelakangi adanya musyawarah para guru Muatan Lokal pada tahun 2011 dan keluhan orang tua akan beberapa anak yang belum bisa baca tulis qur’an.

“KAK Kurikulum ini sudah disusun sejak 2015. Draft Kurikulum ini telah dikoordinasikan bersama Kementerian Agama, Dinas Syariat Islam dan para tokoh adat serta para guru”, ujar Suryani.

“Melalui Kurikulum ini, Kami ingin mengenalkan anak-anak Kita untuk mengenal dan mewarisi budaya Adat Aceh Tamiang ini”, imbuhnya.

Dalam hal ini pula, MPD (Majelis Pendidikan Daerah) telah menjalankan salah satu fungsinya yaitu menampung aspirasi masyarakat dalam memajukan kualitas pendidikan di Aceh Tamiang.

“Pendidikan menjadi modal besar dalam membangun bangsa”, ucap Suryani.

Peringatan Hardikda Aceh ini diikuti oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Bahtiar, Ketua MPD Aceh Tamiang, Fahmizar, para Pengawas Sekolah, Pengurus PGRI, Kepala Sekolah dan Dewan Guru serta tamu undangan lainnya.

Iklan